SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di sekitar proyek flyover Palur, Karanganyar, beberapa waktu lalu. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR – Sekitar lima puluh pedagang kaki lima (PKL) di sekitar proyek flyover Palur, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, bakal dikumpulkan guna membicarakan kelanjutan nasib mereka, Jumat (22/8/2014) besok.

Kepala Desa Ngringo, Sardiman, mengatakan selagi pembangunan tidak menyentuh area lokasi berjualan, PKL masih diperbolehkan melakukan aktivitas jual beli.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Langkah pertama kami untuk menangani persoalan PKL terdampak flyover adalah pembentukan paguyuban. Karena usai pembangunan jalan layang selesai, menurut penataan tata ruang kota, mereka akan dibuatkan pusat kuliner semacam Galabo [Gladag Langen Boga] di Solo,” terang dia, saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (21/8/2014).

Sardiman mengatakan mayoritas PKL adalah warga lokal Ngringo, dengan tambahan beberapa warga dari kabupaten/kota lain. 75 persen di antaranya adalah pedagang kuliner.

Saat pembangunan flyover, kata dia, parkir mobil pelanggan PKL di area itu tidak jarang menimbulkan kemacetan.“Rencananya, pusat kuliner itu akan diletakkan di belakang Palur Plaza. Bisa saja di sekitar area Terminal Palur,” jelas Sardiman.

Berdasar pantauan , proyek pembangunan flyover kembali dilanjutkan awal pekan ini. Sejumlah pekerja fokus mengeruk pelebaran jalan Solo-Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya