SOLOPOS.COM - Gambaran rekayasa lalu lintas proyek flyover Manahan Solo. (Istimewa/Dishub Solo)

Dishub Solo memberikan sejumlah pesan kepada warga agar tak terjebak macet selama uji coba MRLL flyover Manahan.

Solopos.com, SOLO -- Uji coba manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) pendukung proyek pembangunan flyover Manahan Solo dimulai Senin (12/3/2018) ini. Dinas Perhubungan (Dishub) Solo meminta masyarakat memanfaatkan secara maksimal masa uji coba tersebut agar tak menimbulkan kemacetan parah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masyarakat dianjurkan mencoba sejumlah rute alternatif saat beberapa ruas jalan di Kota Bengawan mulai ditutup, dijadikan searah, atau dibuat dua arah dari yang semula searah. Harapannya, masyarakat tidak perlu lagi bingung mencari rute alternatif ketika skema rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan benar-benar diterapkan per Senin (19/3/2018) mendatang.

Dishub meyakini tingkat kebingungan masyarakat dalam mencari rute alternatif berbanding lurus dengan tingkat kemacetan arus lalu lintas. Kabid Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, mengimbau masyarakat terlebih dahulu mempelajari skema rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan yang dibuat Dishub.

Baca juga:

Setelah melihat peta skema rekayasa lalu lintas itu, masyarakat diharapkan bisa segera menyusun rencana perjalanan saat sejumlah ruas jalan mulai ditutup, dijadikan searah, atau dibuat dua arah. Menurut dia, jika tak melakukan antisipasi seperti itu, masyarakat sangat mungkin bakal terjebak sekaligus berkontribusi membuat kemacetan arus lalu lintas.

“Masyarakat kami harap sudah mulai mempelajari rute perjalanan sejak awal. Jadi dari rumah diharapkan masyarakat sudah punya rencana terkait jalur alternatif, ‘saya mau ke mana? rutenya lewat mana?’,” kata Ari saat ditemui Solopos.com di sela-sela sosialisasi skema rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan di area CFD Jl. Slamet Riyadi, Minggu (11/3/2018).

Dalam penerapan rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan, masyarakat diminta juga memperhatikan masalah manajemen waktu. Ari mengingatkan masyarakat jangan sampai terlambat berangkat kerja, sekolah, atau ke tempat lain karena tidak melakukan antisipasi waktu sejak awal.

Menurut dia, masyarakat seharusnya bisa berangkat lebih awal setelah mengetahui bakal melewati kawasan rawan macet atau jalan memutar saat pemberlakuan rekayasa lalu lintas pembagunan flyover Manahan.

“Intinya ada dua hal memang yang perlu diperhatikan masyarakat, yakni pilihan rute alternatif dan manajemen waktu. Misalnya, ada pengendara di Jl. Adisucipto yang ingin mengantar anak ke SDN Mangkubumen Kidul No. 16 di Kota Barat. Pengendara ini mesti memikirkan jalur alternatif dan estimasi kebutuhan waktu untuk perjalanan saat tidak bisa lagi melewati perlintasan sebidang Manahan,” jelas Ari.

Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, optimistis masyarakat sudah banyak yang mengetahui skema rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan. Hal tersebut karena Dishub telah menyosialisasikan secara intensif selama dua pekan terakhir kepada masyarakat.

Dalam sosialsiasi, Dishub bahkan bukan hanya menyasar masyarakat di wilayah kelurahan, tetapi juga di ruang-ruang publik ramai seperti area CFD dan mal. Hari menyampaikan jika masih ada kebingungan soal penerapan rekayasa lalu lintas pembangunan flyover, masyarakat dipersilakan menghubungi pusat informasi 0271 7462 102 atau 0812 28 102 102.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya