SOLOPOS.COM - Gambaran rekayasa lalu lintas proyek flyover Manahan Solo. (Istimewa/Dishub Solo)

Pemkot Solo menyiapkan dua opsi perubahan jam masuk kerja ASN untuk menghindari kemacetan parah saat flyover Manahan dibangun.

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan dua opsi perubahan jam masuk kerja aparatur sipil negara (ASN) pukul 07.30 dan pukul 08.00 WIB selama pembangunan flyover (jalan layang) Manahan yang dimulai pertengahan Maret ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perubahan jam masuk ASN kini tengah dimatangkan Pemkot sebagai langkah antisipasi kemacetan lalu lintas selama berlangsungnya pembangunan jalan layang tersebut. Saat ini Pemkot memberlakukan jam kerja bagi ASN pukul 07.10 hingga pukul 16.00 WIB pada Senin-Kamis, serta pukul 07.00 hingga pukul 11.30 WIB setiap Jumat.

“Kami masih matangkan perubahan jam kerja ASN apakah pukul 07.30 WIB atau pukul 08.00 WIB. Dalam waktu dekat lah kami putuskan,” kata Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Rakhmat Sutomo ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Jumat (2/3/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga:

Perubahan jam kerja ASN tersebut tengah diusulkan kepada instansi-instansi terkait. Asumsinya, jika ASN masuk kantor mulai pukul 08.00, pegawai yang memiliki anak usia siswa SD dan SMP sudah selesai mengantarkan anak mereka ke sekolah. Hal ini diterapkan apabila nantinya jam masuk siswa SD ditetapkan pukul 07.00 dan jam masuk SMP adalah pukul 07.30 WIB.

Opsi lainnya jam masuk ASN diubah menjadi pukul 07.30 WIB untuk menyesuaikan situasi seandainya jam masuk siswa SMP ditetapkan pukul 07.15 WIB. “Sekarang masih dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan. Jam masuk sekolah akan diatur jam berapa,” kata dia.

Skenario pemunduran jam kerja ASN dimaksudkan guna menekan potensi kemacetan lantaran berbagai ruas jalan bakal terdampak pembangunan jalan layang Manahan. Pemkot pun telah mempertimbangkan konsekuensi jika penggeseran jam kerja tersebut direalisasikan.

Otomatis waktu pelaksanaan aktivitas pagi, seperti upacara dan apel masuk juga disesuaikan. Pelaksanaan apel akan diserahkan kepada masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

“Jadi nanti otomatis jam pulangnya ikut mundur. Yang penting beban kerja 37,5 jam sepekan tetap terpenuhi,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Etty Retnowati mengatakan hingga kini belum menetapkan perubahan jam masuk sekolah. Disdik akan berkoordinasi kembali dengan pengelola sekolah guna membahas kemungkinan perubahan jam masuk tersebut.

“Selama ini SD dan SMP rata-rata masuk pukul 07.00 WIB, tidak ada masalah. Perubahan jam masuk sekolah itu arahan pak Wali dan ini akan kami ditindaklanjuti,” katanya.

Disdik tengah mempertimbangkan apakah perubahan jam masuk sekolah diberlakukan hanya sekolah di lingkungan terdampak flyover Manahan atau sekolah lain juga. Sekolah di sekitar lokasi proyek merupakan sekolah yang paling terdampak proyek tersebut.

Meski demikian, Disdik tetap mendukung kelancaran pembangunan jalan layang itu demi kebaikan banyak orang. “Kami masih menunggu hasil pendataan dan koordinasi Dishub bagaimana,” katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto mengatakan jam masuk kerja ASN butuh dilakukan penyesuaian terkait dengan pelaksanaan pembangunan jalan layang Manahan. Namun demikian sampai saat ini Pemkot belum menetapkan kepastian perubahan jam masuk bagi ASN.

“Sekarang masih dikaji dulu. Tapi memang sesuai arahan Pak Wali, ada penyesuaian jam masuk ASN agar tidak terjadi kemacetan di jam-jam padat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya