SOLOPOS.COM - Barikade proyek terpasang di kawasan Lapangan Kota Barat, Jl. Dr. Moewardi, Solo, Senin (12/3/2018), selama proyek pembangunan flyover Manahan. (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pengeboran oprit flyover Manahan Solo tertunda karena rencana PLN membongkar kabel listrik molor.

Solopos.com, SOLO -- PT Yasa Patria Perkasa selaku pelaksana proyek flyover Manahan Solo sampai sekarang belum bisa memulai pekerjaan pengeboran oprit atau layang flyover.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut karena kabel listrik milik PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surakarta dan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo di bawah tanah belum dipindahkan. PLN yang tadinya berencana membongkar kabel itu, Rabu (21/3/2018), menunda rencana itu.

“Kami awalnya merencanakan pengeboran oprit besok [Kamis, 22/3/2018] tetapi gagal karena dari PLN APJ Surakarta dan PDAM Solo belum memindahkan kabel serta pipa di bawah tanah,” ujar Engineer PT Yasa Patria Perkasa, Ari Wahyudi, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu.

Ari menjelaskan crane dan alat bor sudah didatangkan ke lokasi proyek flyover Manahan pada Selasa (20/3/2018) malam. Setelah datang alat berat itu langsung dirakit dan tinggal digunakan.

Ia menjelaskan dari hasil rapat koorodinasi dengan PLN APJ Surakarta awalnya berencana memindahkan kabel listrik bawah tanah Rabu pagi. Namun, ternyata rencana itu batal.

Baca juga:

“Kami sebenarnya sudah memberikan tanda lokasi mana saja yang ada kabel listriknya dan pipa PDAM dengan cat warna putih. PLN dan PDAM tinggal memindahkan karena kontraktor yang nantinya akan membongkarnya,” kata dia.

Ia mengungkapkan sesuai hasil survei di lokasi ada tiga titik kabel listrik PLN dan dua titik pipa PDAM di lokasi proyek. Lokasi kabel dan pipa tersebut tepat di titik yang akan dibangun oprit.

Kontraktor, lanjut dia, sudah meminta bantuan kepada Pemkot Solo agar mengingatkan PLN dan PDAM Solo untuk segera memindahkan aset mereka di sekitar lokasi proyek. “Kami berharap ada kerja sama yang baik dari PDAM dan PLN Solo untuk mendukung kelancaran proyek flyover Manahan,” kata dia.

Project Manager PT Yasa Patria Perkasa, Edi Nur Rahmad, mengatakan akan ada 31 oprit yang dipasang di lokasi proyek flyover Manahan. Sesuai jadwal perencanaan yang telah disusun pengeboran seharusnya dimulai 19 Maret.

Namun, karena masih terganjal banyaknya kabel dan pipa PDAM di bawah tanah pengeboran menjadi tertunda. “Kami berharap ada capur tangan Pemkot Solo untuk membantu memindahkan kabel dan pipa yang ada di lokasi proyek,” kata Edi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya