SOLOPOS.COM - Barikade proyek terpasang di kawasan Lapangan Kota Barat, Jl. Dr. Moewardi, Solo, Senin (12/3/2018), selama proyek pembangunan flyover Manahan. (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Kontraktor mulai pengeboran oprit pekan depan.

Solopos.com, SOLO—Kontraktor PT Yasa Patria Perkasa memperkirakan pengeboran oprit untuk flyover Manahan dimulai Selasa (27/3/2018) pekan depan. Saat ini kontraktor bersama PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Solo melakukan pembenahan jaringan listrik yang ada di lokasi proyek.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami kembali melakukan koordinasi dengan PLN APJ [PLN Area Pelayanan Jaringan] Solo untuk membahas kabel listrik yang ada di bawah tanah lokasi proyek. Kontraktor dan PLN akhirnya sepakat tidak membongkar atau mengeser kabel,” ujar Engineer PT Yasa Patria Perkasa, Ari Wahyudi saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (23/3/2018).

Ari menjelaskan membongkar kabel yang ada di bawah tanah teryata tidak mudah karena akan berdampak pada pelayanan aliran listrik ke pelanggan. Kontraktor bersama PLN akhirnya hanya memilih solusi melindungi kabel listrik bawah tanah dengan alat khusus yang tahan geteran. (baca juga: FLYOVER MANAHAN SOLO : PDAM Jamin Tidak Ada Gangguan Aliran Air ke Pelanggan akibat Pipa Dibongkar)

“Kami berharap persoalan kabel listrik di bawah tanah segera selesai pekan ini sehingga pengeboran oprit bisa segera dikerjakan,” kata dia.

Ia menjelaskan bahan meterial sisa penggalian aspal untuk pondasi sudah dibersihkan. Alat berat yang sudah didatangkan berupa crane dan alat bor juga sudah dilakukan uji coba hasilnya siap digunakan. PT Yasa Patria Perkasa, lanjut dia, langsung melakukan penjadwalan ulang pengeboran oprit flyover.

“Kami awalnya mulai melakukan pengeboran oprit tanggal 19 Maret. Namun, gagal akibat kabel listrik di bawah tanah milik PLN belum bongkar. Hasil rapat penjadwalan ulang pengeboran baru bisa dilaksanakan Selasa pekan depan,” kata dia.

Project Manager PT Yasa Patria Perkasa, Edi Nur Rahmad, mengungkapkan penerapan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) flyover Manahan di lokasi proyek dinilai sudah tepat. Hasil pentauan kontraktor di lapangan selama 12 hari penerapan MRLL flyover kendaraan yang lewat di lokasi proyek sudah berkurang.

“Kami melihat pengendara sudah banyak mengetahui jalur alternatif untuk mengindari lokasi proyek. Pekan depan pengeboran sudah dimulai, saya mengimbau kepada pengendara lewat di lokasi proyek untuk lebih berhati-harti,” kata Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya