SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Dinas Perhubungan (Dishub) <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180416/489/909358/pemkot-solo-minta-perum-damri-kembalikan-bst">Solo</a> mengimbau para sopir bus khususnya jurusan Wonogiri-Solo tidak mengubah rute perjalanan mereka selama diberlakukan rekayasa lalu lintas pembangunan jalan layang (<em>flyover</em>) Manahan.</p><p>Berdasarkan pantauan <em>Solopos.com</em>, Senin (16/4) pukul 09.30 WIB, petugas <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/489/910567/23.752-kursi-ka-tambahan-lebaran-dijual-mulai-tengah-malam-ini">Dishub Solo</a> bersama personel Satlantas Polresta mendapati sejumlah bus jurusan Wonogiri-Solo tidak berjalan di rute semestinya, yakni dengan melewati kawasan Ngarsopuro. Karena menyalahi aturan lalu lintas, para sopir bus Raya, Jaya Guna, dan Gunung Mulya tersebut lantas diberi surat tilang oleh personel Satlantas Polresta Solo. Bus dari Wonogiri semestinya melawati kawasan Purwosari untuk menuju ke Terminal Tipe A Tirtonadi.</p><p>Seorang kernet bus Raya jurusan Pracimantoro-Solo, Katno, 40, menyampaikan alasan pihaknya nekat menyalahi rute, yakni karena ingin menghindari kemacetan di simpang Purwosari yang disebabkan oleh rekayasa lalu lintas pembangunan <em>flyover</em> Manahan. Sejak Jl. Slamet Riyadi ruas Gendengan-Purwosari dibuat dua arah lagi, lalu lintas di simpang Purwosari macet. Beberapa pengemudi bus dari Wonogiri akhirnya memilih nekat untuk melewati jalur lain demi bisa menghindari kemacetan di lokasi itu.</p><p>"Kasihan penumpang juga kalau tetap lewat Purwosari. Di sana macet. Oleh karena itu kami putuskan untuk sementara waktu lewat sini dulu. Kami pastikan tidak ada penumpang yang protes. Sebelum lewat sini, kami tanyai penumpang, ada yang mau turun di rute lama tidak? Kalau iya, kami antarkan. Kalau tidak, kami lewat rute ini. Rata-rata kan tujuan mereka langsung ke terminal," kata Katno saat diwawancarai <em>Solopos.com</em>, Senin.</p><p>Selama sejam pelaksanaan operasi gabungan oleh Dishub dan Polresta <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180416/489/910188/lomba-kelurahan-solo-tipes-andalkan-kain-perca">Solo</a> di Jl. Diponegoro atau koridor Ngarsopuro dari pukul 09.30 WIB-10.30 WIB, sedikitnya ada delapan sopir bus jurusan Wonogiri-Solo yang kedapatan melanggar rute layanan dan akhirnya diberi surat tilang. Kepala Urusan Pembinaan dan Operasi (KBO) Lantas Polresta Solo, Ipda Bekti Sutriyani, meyakini dengan adanya operasi gabungan tersebut, pelanggaran rute yang dilakukan sopir bus Wonogiri-Solo ke depan bakal berkurang atau bahkan menjadi nihil.</p><p>"Pasalnya, hampir bisa dipastikan para sopir bus yang telah mendapat surat tilang tersebut bakal memberitahukan kepada rekan-rekannya atau sopir lain untuk tidak lagi menyalahi rute perjalanan. Jika nekat, akan berhadapan dengan kami. Bagi yang kedapatan melanggar rute, akan kami beri surat tilang karena telah menyalahi aturan lalu lintas. Ke depan kami akan menggelar kembali operasi gabungan. Untuk waktunya, kami rahasiakan," jelas Bekti.</p><p>Pelaksanaan operasi gabungan terhadap sopir bus yang menyalahi rute pelayanan saat masa pembangunan <em>flyover</em> Manahan itu merupakan inisiasi dari Dishub Solo. Kabid Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, mengatakan operasi gabungan digelar sebagai tindak lanjut dari evaluasi penerapan rekayasa lalu lintas pembangunan <em>flyover</em> Manahan. Dishub mendapati ada cukup banyak bus jurusan Wonogiri-Solo yang nekat mengubah rute perjalanan mereka setelah diberlakukan rekayasa lalu lintas pembangunan <em>flyover</em> Manahan. Alasannya tidak lain adalah untuk menghindari kemacetan di lokasi yang termasuk di dalam rute pelayanan mereka.</p><p>"Kami meminta kepada para pengemudi bus untuk tidak mengubah rute perjalanan. Selain menyalahi aturan, tindakan para pengemudi bus tersebut dikeluhkan warga. Seperti halnya yang terjadi pada bus jurusan Wonogiri-Solo. Warga yang berada di sekitar Ngarsopuro, Mangkunegaran, Pasar Legi keberatan jika bus-bus tersebut lewat di jalan di sekitar mereka," jelas Ari.</p><p>Ari meyakinkan kemacetan di kawasan Purwsosari maupun Kerten terjadi pada jam-jam tertentu saja, yakni jam berangkat dan pulang sekolah atau kerja. Selebihnya, menurut dia, jalanan kembali lancar. Ari menjelaskan jika para pengemudi bus nekat tidak berjalan di rute semestinya, masyatakat yang telah menunggu di rute tersebut juga bisa kecele. Dia mengklaim sebelumnya Dishub pernah menggandeng pengelola Terminal Tirtonadi untuk menyosialisasikan pemberlakukan rekasaya lalu lintas pembangunan <em>flyover</em> Manahan kepada para pengusaha dan sopir bus. Diimbau bus tetap berjalan di rute lama meski dilakukan perubahan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan selama pembangunan <em>flyover</em>.&nbsp;</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya