SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>–Sejumlah karyawan Hotel Agas Solo memilih mengundurkan diri atau <em>resign</em> dari pekerjaan setelah hotel <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180409/489/909125/omzet-pengusaha-sekitar-flyover-manahan-turun-75-persen">semakin sepi</a> akibat terdampak proyek pembangunan jalan layang (<em>flyover</em>) Manahan.</p><p><em>General Manajer</em> Hotel Agas, Budi Setiawan, menyampaikan hingga Kamis (3/5/2018), sedikitnya ada lima karyawan Hotel Agas yang mengundurkan diri. Dia memastikan para mantan karyawannya tersebut berhenti bekerja bukan karena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari manajemen melainkan keputusan pribadi.</p><p>&ldquo;Ada lima karyawan yang keluar bukan karena PHK tapi mereka memang mengundurkan diri setelah diterima bekerja di hotel lain,&rdquo; kata Budi saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Kamis.</p><p>Budi menilai keputusan para mantan karyawannya tersebut termasuk lumrah mengingat kondisi Hotel Agas yang semakin sepi sejak dimulainya pekerjaan proyek <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180416/489/910652/flyover-manahan-solo-bus-dari-wonogiri-diminta-tak-ubah-rute"><em>flyover</em> Manahan</a> di depan hotel di Jl. dr. Moewardi. Para karyawan Hotel Agas akhirnya memilih pindah bekerja di hotel lain yang lebih ramai. Manajemen tak bisa melarang para karyawannya untuk mengundurkan diri.</p><p>&ldquo;Biasa, karyawan <em>resign</em> untuk mencari hotel lain yang lebih ramai dan menjanjikan karena yang dirasa Hotel Agas kini semakin sepi sehingga memengaruhi pemasukan mereka,&rdquo; jelas Budi.</p><p>Meski di masa-masa sulit, manajemen Hotel Agas sementara ini tak berencana mem-PHK karyawannya. Manajemen melakukan hal itu karena tak tega mengingat para karyawan harus tetap memperoleh penghasilan. Hanya, dia mengakui manajemen tak lagi merekrut tenaga baru untuk mengganti lima karyawan yang <em>resign</em>. Manajemen terpaksa menempuh langkah itu mengingat kondisi keuangan Hotel yang belum membaik.</p><p>&ldquo;Semoga kami tak sampai melakukan PHK karena berat, mengingat para karyawan juga menanggung keluarga," katanya.</p><p>Diwawancarai terpisah, <em>Chief Engineering</em> Hotel Agas, Cahya Tri Irmadi, menyampaikan tingkat okupansi Hotel Agas kini paling banyak hanya mencapai 10 kamar per hari. Capaian tersebut jauh lebih rendah ketimbang sebelum masa rekayasa lalu lintas pembangunan <em>flyover</em> Manahan per 12 Maret lalu sampai 30 kamar per hari. Akibat minimnya pendapatan itu, Hotel Agas terpaksa melakukan efiensi pengeluaran nonsumber daya manusia (SDM). Tidak menutup kemungkinan manajemen Hotel Agas akan melakukan efisiensi SDM.</p><p>&ldquo;Tidak bisa dimungkiri pembicaraan ke arah PHK karyawan sudah ada. Sekarang ini kami sudah melakukan efisiensi pengeluaran non-SDM. Jika kondisinya memaksa, kami baru akan melakukan efisiensi SDM. Terkait efisiensi SDM ini, kami ibarat makan buah simalakama, yakni jika dilakukan pelayanan kurang, tapi jika tak dilakukan siapa yang mau menggaji karyawan?&rdquo; kata Cahya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya