Solopos.com, SOLO — Dua jembatan layang atau flyover di Kota Solo, yakni Manahan dan Purwosari bakal dilengkapi jembatan penyeberangan orang atau JPO untuk memfasilitasi pejalan kaki dan pesepeda. Konsep desain jembatan modern dilengkapi lift agar para pesepeda bisa naik dengan mudah melewati jembatan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo telah berulang kali menggelar kegiatan sosialisasi rencana pembangunan JPO di sekitar flyover Manahan. Kegiatan sosialisasi mengundang para stakeholder dan warga setempat.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kegiatan itu sekaligus digunakan untuk menyerap dan menampung aspirasi, saran, dan masukan dari warga setempat. Pembangunan flyover semestinya dibarengi dengan penyediaan fasilitas bagi para pejalan kaki dan pesepeda.
Namun, belum ada akses bagi pejalan kaki dan pesepeda di sekitar flyover Manahan Solo. Pemerintah lantas berinisiatif membangun JPO di dua flyover Kota Solo itu guna mempermudah pejalan kaki dan pesepeda yang hendak menyeberangi jalur rel kereta api.
“Detail engineering design [DED] pembangunan JPO di sekitar flyover Manahan sudah rampung dan dilaporkan ke Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Sudah direspons, sekarang tinggal menunggu proses lelang pengadaan barang dan jasa,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga: Wah, Jembatan Penyeberangan akan Dibangun di Timur Flyover Manahan Solo
JPO di timur flyover Manahan itu panjangnya kurang lebih 20 meter dengan lebar tiga meter. Para pejalan kaki maupun pesepeda bisa melewati jembatan untuk menyeberangi jalur rel kereta api.
Jembatan yang dibangun mengusung konsep modern yang dilengkapi lift. Para pesepeda bisa menggunakan lift untuk melewati jembatan penyeberangan orang.
Begitu pula dengan rencana pembangunan JPO di flyover Purwosari Solo juga dilengkapi lift. Para pesepeda yang hendak menyeberangi rel kereta api bisa melewati JPO.
Baca Juga: 44 Jembatan Penyeberangan Perahu di 600 Kilometer Sungai Bengawan Solo
Estimasi Anggaran Pembangunan JPO Manahan
Namun, desain awal pembangunan jembatan masih dikaji oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. “Untuk estimasi kebutuhan anggaran diperkirakan miliaran rupiah. Kami masih menunggu hasil pengkajian dari pemerintah pusat. Semoga bisa segera dikerjakan pada 2023,” ujarnya.
Lurah Mangkubumen, Dyah Yunita, mengatakan ada pergeseran lokasi proyek pembangunan JPO di sekitar flyover Manahan Solo. Awalnya, salah satu sisi jembatan di pinggir Jl Hasanudin, Kelurahan Mangkubumen.
Kemudian sisi jembatan yang akan dibangun digeser sedikit ke barat tepatnya di Jl Samratulangi, Kelurahan Manahan. Dyah mengaku ikut hadir saat kegiatan sosialisasi rencana pembangunan JPO di sekitar flyover Manahan pada bulan lalu.
Baca Juga: Jembatan Jurug B Ditutup, Jam Masuk Kerja ASN Solo Dipastikan Tak Berubah
“Jadi digeser di seberang ELTI Solo di Manahan. Awalnya di pinggir Jl Hasanudin atau sisi timur flyover Manahan. Warga merespons positif rencana pembangunan JPO untuk pejalan kaki dan pesepeda,” paparnya.
Sementara itu, seorang warga Kelurahan Manahan, Sayid mengatakan pesepeda dan pengayuh becak kesulitan saat melewati flyover Manahan. Mereka harus memeras keringat dan tenaga untuk menaiki flyover.
Semestinya, ada akses khusus bagi pejalan kaki, pesepeda maupun pengayuh becak di sekitar flyover Manahan. “Pesepeda dan pengayuh becak harus memutar agak jauh jika tak mau melewati flyover. Jika naik flyover harus mengeluarkan tenaga ekstra karena kondisi flyover sangat sempit,” ujarnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
