SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di perlintasan sebidang Palang Krapyak, Desa Merbung, Kecamatan Klaten Selatan, Jumat (12/11/2021). Untuk mengurai kemacetan di perlintasan sebidang itu, pemerintah pusat bakal membangun fly over. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Jembatan layang atau flyover bakal dibangun di kawasan Palang Krapyak, Desa Merbung, Kecamatan Klaten Selatan. Menurut informasi  flyover tersebut dibangun sepanjang 1 kilometer.

Rencana pembangunan flyover sudah sejak lama didengungkan untuk mengatasi kemacetan Palang Krapyak. Rencana tersebut bakal terealisasi dalam waktu dekat. Kepala Desa Merbung, Muh. Andi Setiawan, mengatakan kawasan Palang Krapyak kerap macet terutama saat pagi antara pukul 06.00 WIB hingga 07.30 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Jam itu menjadi jam-jam paling crowded. Saat benar-benar macet, antrean kendaraan ke sisi barat dari palang bisa sampai ke persimpangan Tegalyoso sementara untuk ke sisi timur bisa sampai stasiun. Kondisi itu terjadi sebelum ada pandemi. Saat pandemi ini berkurang karena anak-anak sekolah juga semuanya masuk sekolah,” kata Andi, Jumat (12/11/2021).

Baca Juga: Urai Kemacetan, Flyover bakal Dibangun di Palang Krapyak Klaten

Andi membenarkan sudah ada sosialisasi kepada warga ihwal rencana pembangunan flyover. Sosialisasi baru dilakukan sekali pada Oktober lalu.

Dimungkinkan, flyover yang dibangun memiliki panjang sekitar 1 km. Belum diketahui sosialisasi lanjutan bakal digelar.

“Dari kami di pemerintah desa ada beberapa hal. Dalam penguraian lalu lintas, kami sepakat karena memang demi keamanan dan kenyamanan warga. tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan [dari rencana pembangunan flyover] seperti masalah ganti kerugian [lahan terdampak],” kata dia.

Baca Juga: Beasiswa Mahasiswa Dibuka, Jekek Jamin Tak Ada Konflik Kepentingan

Selain itu, dia berharap perlintasan sebidang Palang Krapyak tetap difungsikan untuk menjadi akses bagi warga sekitar. Selama ini perlintasan itu menjadi akses warga untuk menjangkau sekolah di wilayah Tonggalan yang berada di seberang dari Dukuh Krapyak.

“Kalau perlintasan sebidang itu dimatikan, kami khawatir warga kami harus berjalan memutar sampai ke Srago dan Tegalyoso,” kata dia.

 

Kemacetan Parah

Selama ini, antrean kendaraan terlihat mengular ketika pintu perlintasan KA tertutup. Kemacetan dikhawatirkan kian parah seiring ditutupnya perlintasan sebidang di sebelah barat Stasiun Klaten sejak Februari 2021.

Baca Juga: Wow, Pemdes Mendak Klaten Dapat Ganti Rugi Tol Solo-Jogja Rp3,5 Miliar

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan setelah perlintasan sebidang di sebelah barat stasiun tersebut ditutup, Pemkab langsung berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Perlintasan sebidang di sebelah barat stasiun sebelum ditutup menjadi jalur utama menuju ke wilayah kota. Jika tak segera diantisipasi, kemacetan di Palang Krapyak bakal kian parah.

“Saat ini memang kepadatan lalu lintas sedikit menurun dengan diterapkannya pembatasan-pembatasan sejak ada pandemi Covid-19. Tetapi saatnya nanti ketika kondisi sudah pulih, pelajar aktif lagi ke sekolah, pasti akan terjadi crowded terutama saat pagi. Diburu waktu untuk segera tiba di tempat tujuan, kawasan tersebut [Palang Krapyak] rawan kecelakaan lalu lintas,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (12/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya