SOLOPOS.COM - Perlintasan kereta api Palur (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, KARANGANYAR— Camat Jaten, Titik Umarni, optimistis pengerjaan proyek fly over di kawasan palang pintu KA Palur dapat dimulai Desember mendatang. Guna mendukung langkah itu, pihaknya tancap gas menyosialisasikan tujuan dibangunya fly over.

“Malam ini saya akan berdialog dengan warga di Dagen. Tujuannya, untuk mematangkan persiapan pelaksanaan proyek fly over. Tujuan dibangun fly over itu untuk mengurai kemacetan. Jadi, sudah sewajarnya harus didukung penuh. Oleh karena tujuannya baik, otomatis semuanya akan berjalan sesuai jadwal,” kata Titik Umarni, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Jumat (8/11/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Titik menjelaskan sembari melakukan sosialisasi kepada puluhan warga di Dagen, dirinya juga fokus menginventaris data warga, seperti kartu keluarga (KK), sertifikat tanah dan beberapa surat penting lainnya. Hal itu diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat. Harapannya, pelaksana proyek dapat mengukur tanah sebelum negosiasi harga dengan warga dalam waktu dekat.

“Setelah pertemuan di Dagen, berarti saya sudah bertemu dengan warga sebanyak empat kali. Setahu saya, warga yang lahan dan bangunannya terkena proyek fly over sangat kooperatif. Saya yakin,  semuanya berjalan lancar,” katanya.

Disinggung tentang harga tanah di kawasan palang pintu KA Palur, Titik enggan menjelaskan lebih lanjut. Hal itu merupakan masalah teknis dan di luar kewenenangan dirinya sebagai seorang camat.

“Saya hanya mendukung program itu. Soal harga, tanyakan ke pelaksana saja. Tapi, saat ini memang belum muncul. Setelah dilakukan pengukuran, harga itu baru muncul. Yang menjadi pekerjaan rumah kami, yakni member pemahaman kepada warga,” katanya.

Kepala Desa Ngringo, Sardiman, mengatakan 34 kepala keluarga (KK) belum sepenuhnya menyerahkan sertifikat tanah ke Pemdes. Diharapkan, pertengahan November ini persoalan tersebut sudah beres.

“Masih ada warga yang di luar kota atau sibuk dengan kegiatannya sendiri[sekitar 10 KK yang belum menyerahkan sertifikat. Kami memberi toleransi hingga tanggal 20 November. Setelah itu langsung dilakukan pengukuran sebelum negosiasi harga. Saya pribadi sangat yakin, proyek fly over dapat berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan,” katanya.

Pengerjaan fly over yang menghabiskan dana Rp82 miliar itu dilakukan PT Wijaya Karya. Waktu pengerjaan proyek tersebut, yakni 18 bulan. Proyek fly over untuk mengurai kemacetan di kawasan Palur. Di daerah tersebut dikenal sebagai titik kemacetan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya