SOLOPOS.COM - Pekerja pelaksana pembangunan jembatan layang atau fly over Palur saat mengecek kondisi kawat besi yang digunakan untuk tiang pancang, Minggu (22/7/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pembangunan fly over oleh PT Wijaya Karya (Wika) dipastikan mandek sementara waktu lantaran menunggu negosiasi harga ganti rugi selama beberapa hari mendatang. Hal itu dinilai akan mengganggu pelaksana proyek dalam memenuhi batas waktu pengerjaan, yakni selama 18 bulan ke depan.

Pantauan Solopos.com di Palur, sejumlah alat berat di fly over Palur digeser oleh PT Wika ke gudang yang berlokasi di Songgorunggi, Dagen, sejak akhir pekan kemarin. Praktis, sejumlah pekerja tak memiliki aktivitas di lokasi proyek. Sejauh ini, PT Wika yang memulai pengerjaan proyek mulai November lalu sudah mencicil mengecor landasan tiang pancang fly over.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Iya, alat berat berupa backhoe sudah ditarik ke gudang. Di sana digunakan untuk meratakan tanah. Kalau yang di sini [kawasan Palur], belum ada kelanjutan pembangunan proyek. Untuk lebih jelasnya, silakan ke gudang yang ada di Songgorunggi saja,” kata salah seorang karyawan PT Wika yang enggan disebut namanya saat ditemui Solopos.com di Palur, Senin (2/12/2013).

Terpisah, sejumlah karyawan PT Wika di Songgorunggi juga memilih bungkam saat ditanya soal kelanjutan fly over. Beberapa karyawan di sana memilih menghindar saat ditanya awak Solopos.com. “Saya tidak memiliki wewenang berbicara soal fly over meskipun saya terlibat di sini. Saya tidak tahu kapan pembangunan gudang atau kantor di Songgorunggi selesai kapan. Saya juga tidak tahu kelanjutan pembangunan fly over di Palur,” kata karyawan PT Wika lainnya yang enggan disebut namanya.

Terpisah, Camat Jaten, Titik Umarni, mengatakan tim pembebasan lahan Jateng bakal melakukan pertemuan dengan warga yang tanahnya terkena proyek senilai Rp82 miliar itu mulai pertengahan pekan ini. Diharapkan pertemuan nanti dapat menemui titik terang agar pelaksanaan proyek fly over sesuai waktu pengerjaan, yakni 18 bulan. “Kami hanya fasilitator antara warga dengan tim pembebasan lahan. Kalau negosiasi harga disepakati, otomatis pengerjaan fly over langsung dikebut,” katanya.

Sebelumnya, Sekda Karanganyar, Samsi, meyakini pengerjaan fly over Palur bakal tepat waktu. Pasalnya, tahapan pengerjaan proyek sudah dijadwalkan jauh-jauh hari oleh tim pelaksana proyek. Selama pengerjaan proyek ini, lalu lintas di Palur sering mengalami macet total. Hal itu disebabkan penyempitan jalan dari arah Solo-Sragen atau Solo-Karanganyar akibat dua per tiga bahu jalan ditutup PT Wika dengan seng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya