SUKOHARJO--Penyebaran Penyakit tangan kaki dan mulut (PTKM) atau Flu Singapura di Kabupaten Sukoharjo semakin mengkhawatirkan. Korban penyakit itu di wilayah Bulu menunjukkan peningkatan dengan 27 kasus selama lima pekan terakhir.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Petugas Surveillance Puskesmas Bulu, Novita Sri Pruwanti, menyebutkan Desa Kedungsono menjadi wilayah terbanyak persebaran PTKM dengan sembilan kasus, diikuti Tiyaran tujuh kasus. Dia mengatakan untuk penanganan wabah penyakit itu puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan sosialiasi kepada warga.
“Jumlah temuan PTKM bertambah dalam lima pekan. Terakhir data kasus sebanyak 27 penderita di Kecamatan Bulu antara pekan 16 sampai pekan 20. Korban umumnya masih anak-anak,” paparnya kepada Solopos.com di Puskesmas Bulu, Kamis (24/5/2012).
Novita menjelaskan wabah PTKM atau dikenal dengan Hand Foot and Mouth Disease di Bulu menyerang warga di enam desa. Selain Kedungsono, kata dia, desa lainnya dengan temuan kasus serupa adalah Tiyaran, Puron, Kunden, Malangan dan Lengking. Sedang enam desa lainnya, sejauh ini belum ditemukan kasus PTKM.
Kepala Puskesmas Bulu, dr Iskandar, menyatakan keberadaan kecamatan Bulu di daerah perbatasan cukup mempengaruhi perkembangan dan penyebaran penyakit tersebut. Terlebih dalam waktu bersamaan, ujar dia, wabah PTKM merebak dan banyak ditemukan di Wonogiri yang berbatasan langsung dengan wilayah setempat.
“Faktanya warga yang tinggal di daerah perbatasan memang lebih rawan dalam kasus seperti ini. Karena itu Puskesmas Bulu dan jajaran melakukan berbagai upaya dalam rangka penanggulangan dan pencegahan semakin bertambahnya korban,” tandasnya.