SOLOPOS.COM - Ilustrasi (obatherball.com)

Ilustrasi (obatherball.com)

BOYOLALI--Sebanyak tiga kecamatan di Kabupaten Boyolali diserang wabah flu singapura. Ketiga kecamatan itu adalah Kecamatan Simo, Ngemplak dan Boyolali Kota.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mencatat ada 17 penderita yang kini sudah dalam penyembuhan. “Flu singapura ini diawali dengan gejala panas tinggi serta timbul bintik merah pada kulit,” ujar Kepala Dinkes Boyolali, Syamsudin, saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (25/5/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Syamsudin mengatakan, flu singapura ini tergolong penyakit self limiting desease atau bisa sembuh dengan sendirinya jika daya tahan tubuh baik. Ia mengakui, penyakit ini banyak menyerang daerah perkotaan yang bersuhu tinggi.

Lebih lanjut ia mengimbau kepada seluruh masyarakat jika mengalami bintik merah-merah disertai bibir kering dan mata memerah segera periksa ke dokter. Terlebih gejala itu dibarengi dengan panasnya suhu badan.

“Sampai saat ini tidak ada laporan kematian karena penyakit ini. Penyebarannya sangat cepat sehingga jika siswa yang terkena dimohon izin tidak masuk agar tidak menyebar ke anak lain,” imbuhnya.

Perbanyak Konsumsi Buah

Syamsudin menyarankan, bagi warga baik yang sudah terkena atau belum banyak mengonsumsi air putih dan buah-buahan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurutnya, penyakit ini tidak mematikan. Namun, penularan penyakit ini sangat cepat dengan masa inkubasi selama tujuh hari.

Ia menerangkan, penularan virus flu singapura melalui kontak langsung dengan penderita, udara, percikan air liur, urin dan feses. “Bahaya jika menyerang mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah seperti bayi di bawah usia satu tahun, anak-anak penderita asma, kelainan jantung bawaan, penderita kanker, penderita kencing manis dan orang lanjut usia,” jelasnya.

Ia menegaskan, flu hanya sebagai pemicu saja yang berbahaya adalah infeksi sekunder. Jika flu itu masuk ke tenggorokan, bakteri yang semula tidak patogen bisa menjadi patogen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya