SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan flu burung. (Dok/JIBI)

Solopos.com, WONOGIRI—Dari data di Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Wonogiri mengindikasikan ada penambahan wilayah di Kabupaten Wonogiri yang menjadi endemis peneybaran penyakit flu burung  atau avian influenza (AI). Dalam data tersebut, Kecamatan Wonogiri masuk dalam daftar 20 kecamatan yang bersumber dari hewan jenis unggas.

Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Wonogiri, Rully Pramono Retno saat ditemui solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (22/1/2014), mengatakan meskipun ada penambahan wilayah endemis penyakit flu burung, pihaknya mengklaim ada penurunan jumlah serangan yang terjadi beberapa tahun terakhir. Ia mengatakan pihaknya akan memantau lebih ketat lalu lintas hewan yang masuk dan keluar dari Kabupaten Wonogiri untuk mengantisipasi terjangkitnya kembali flu burung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dilihat dari wilayah endemis memang bertambah, tetapi kejadian serangan flu burung itu berkurang,” paparnya.

Dilanjutkan oleh Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Wonogiri, Surip Surono menjelaskan Wonogiri telah masuk dalam daftar endemis flu burung . Dengan adanya penambahan tersebut, masih sangat besar kemungkinan jika daerah lainnya, yang belum masuk dalam daftar wilayah endemis juga berpontensi terserang penyakit flu burung.

“Lima kecamatan lainnya masih ada potensi terserang AI,” paparnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Suprio Heryanto mengatakan pihaknya mewaspadai wilayah yang dinyatakan endemi flu burung terhadap unggas. Pasalnya, penyakit AI berpotensi menular pada manusia.

“Jelas kami mewaspadai daerah endemis unggas. Jika memang ada unggas yang positif mati karena AI, kami akan melakukan observasi langsung di daerah pemukiman warga di sekitarnya, terutama warga yang kesehariannya melakukan kontak langsung unggas,”jelasnya.

Meskipun untuk endemis unggas semakin bertambah, Ia mengatakan tidak ada wilayah endemis untuk manusia. Berdasarkan data yang dimilikinya, serangan flu burung pada manusia terakhir kalinya terjadi pada 2008 lalu di Kecamatan Manyaran.

“Hingga sekarang sudah tidak ada lagi, terakhir kali terjangkit pada manusia di Kecamatan Eromoko pada 2007 dan Kecamatan Manyaran pada 2008, namun kami tetap mewaspadai bila ada serangan AI pada unggas,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya