SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Kasus flu burung yang menyebabkan kematian 300 ekor unggas di Dusun Ngelo, Desa Semin, Nguntoronadi belum lama ini berujung pada “penghapusan” semua bebek di desa tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sedikitnya 500 ekor bebek yang masih hidup dijual sebagai bebek potong. Kini tidak ada lagi bebek di Desa Semin. Kondisi itu harus dipertahankan 2-3 bulan ke depan.

Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Keluatan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Surip Surono, mengatakan sejak Rabu (28/11/2012) tidak ada lagi bebek di Desa Semin. Menurut Surip, semua bebek sudah dijual kepada pengepul sebagai bebek potong. Bebek dijual dengan harga 50% lebih murah dari pada harga reguler.

“Semua sudah dijual, jadi sekarang populasi bebek di sana nol.”

Hal tersebut diungkapkan Surip, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Jumat (30/11/2012).

Petugas teknis Disnakperla Kecamatan Nguntoronadi, Sriyono, saat dihubungi terpisah, Jumat, membenarkan semua sisa bebek yang masih hidup dijual. Harga seekor bebek hanya Rp22.000, padahal biasanya harga bebek yang siap telur bisa mencapai Rp55.000 per ekor.

Di sisi lain, Surip melanjutkan, populasi bebek nol tersebut harus dipertahankan 2-3 bulan atau minimal dua bulan. Selama kurun waktu tersebut, peternak harus mensterilkan kandang dari ternak apapun. Bahkan, setiap sepekan sekali peternak harus menyemprotkan desinfektan untuk memastikan semua virus flu burung mati.  Hal itu juga berlaku untuk ternak ayam dan unggas lain.  Menurut Surip, sejak awal tahun ini Disnakperla Wonogiri telah menyalurkan 15-20 liter desinfektan di setiap kecamatan yang bisa digunakan untuk keperluan tersebut. Total desinfektan yang disebar mencapai 450 liter.

Terkait nasib peternak Desa Semin pasca-“pemusnahan” semua bebek, Surip mengatakan Disnakperla akan mengupayakan bantuan pengadaan bibit ternak. Pasalnya, sebagian besar bebek di Desa Semin adalah bantuan pemerintah yang diserahkan Juni 2011 silam.  Saat itu Disnakperla menyalurkan 500 ekor kepada Kelompok Tani Ternak Tulodho Desa Semin. Kemudian, kelompok tani yang dimotori enam peternak itu membeli dengan uang pribadi 300 ekor bebek.

Kasus AI di Wonogiri 2012:

  • AI menyerang bebek    : 3 kasus
  • AI menyerang ayam    : 13 kasus
  • Total kasus AI               : 16 kasus

Sumber: Disnakperla Wonogiri

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya