SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan flu burung. (Dok/JIBI)

Flu burung di Jakarta mulai mengkhawatirkan setelah unggas di Cilandak positif mengidap virus itu.

Solopos.com, JAKARTA — Pemprov DKI Jakarta akan melakukan sweeping dan penertiban sejumlah peternakan unggas di wilayahnya, guna menekan penyebaran flu burung di Ibu Kota. Pasalnya, Selasa (15/3/2016) lalu, ditemukan kasus kematian unggas daerah Cilandak, Jakarta Selatan, yang di duga terinfeksi virus H5N1 alias flu burung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta, Darjamuni menyatakan berdasarkan tes laboratorium, unggas di Cilandak dinyatakan positif flu burung. Pihaknya pun langsung melakukan sejumlah langkah penanganan terhadap unggas dan manusia yang berpotensi terinfeksi flu burung, seperti depopulisasi, sweeping, bio-security, dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami akan melakukan sweeping dan penertiban-penertiban penampungan unggas yang ada di Jakarta,” ujarnya, Senin (21/3/2016). Pihaknya akan bekerjasama dengan lurah, camat, satpol pp, guna meningkatkan sweeping di daerah masing-masing, sebagai salah satu bentuk implementasi Perda No.4/2007, tentang Pengendalian, Pemeliharaan, dan Peredaran Unggas.

“Kita akan bekerja sama, melakukan sweeping terhadap masyarakat yang masih memelihara unggas di permukiman. Kita bersihkan,” tegasnya. Darjamuni mengklaim selama ini sudah sering melakukan penertiban, namun tidak maksimal lantaran sering terkendala permintaan ganti rugi dari masyarakat yang di sweeping.

“Selama ini terkendala, ada yang minta ganti rugi segala macam, tapi Pak Gubernur menegaskan tidak akan ada ganti rugi dan akan kita tertibkan, tidak ada lagi unggas di pemukiman,” ujarnya.

Pasalnya, apabila peternakan unggas terpisah-pisah tidak dalam satu lokasi penampungan, dan bahkan di pemukiman, maka potensi penyebaran virus H5N1 semakin cepat. Pihaknya juga meminta warga masyarakat untuk segera dilaporkan apabila menemukan kasus-kasus mencurigakan, mengingat keterbatasan Sumber Daya Manusianya.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta pengawasan terhadap warga yang memelihara unggas agar ditingkatkan. ?”Satpol PP di kecamatan agar dicek diwilayah,sanksinya jelas agar langsung ditertibkan tanpa ganti rugi sesuai peraturan,” ujar mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disap Ahok, Senin (21/3/2016).
?
Selain itu, lanjutnya saat melakukan pemusnahan unggas agar warga tidak mendekati lokasinya. Pasalnya, sewaktu pemusnahan banyak warga khususnya anak yang mendekat ke lokasi pemusnahannya. “Lokasi rumah pemotongan hewan (RPH) khususnya unggas juga dilakukan pembatasan, untuk mempermudah pengawasan dan menghindarkan adanya penyebaran kasus,” ujarnya.

Ahok juga meminta agar suplai daging untuk DKI Jakarta sudah menggunakan daging beku. Namun bagi masyarakat yang ingin beli ayam hidup agar disedikan lokasinya di RPH. Dengan begitu, menurutnya secara bertahap seluruh lokasi rumah pemotongan hewan yang masih ada dipemukiman bisa dihapuskan.

“Kalau mau bangun sarananya tinggal minta dari kewajiban pengembang yang belum membayarkan, akses masuk ke lokasi RPH dibuat bagus jadi kalau ada yang mau beli daging ayam hidup bisa mudah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya