SOLOPOS.COM - Petugas menyemprotkan disinfektan setelah terdeteksinya serangan AI di Dukuh Ngambak Kalang RT 002/RW 012, Desa Wirun, Kecamtan Mojolaban, Rabu (8/5/2013). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

Petugas menyemprotkan disinfektan setelah terdeteksinya serangan AI di Dukuh Ngambak Kalang RT 002/RW 012, Desa Wirun, Kecamtan Mojolaban, Rabu (8/5/2013). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO—Selama musim penghujan, warga diminta memantau unggas mereka, baik yang dipertenakan maupun dipelihara di rumah. Saat musim penghujan, virus penyebab flu burung atau avian influenza (AI) sangat mudah muncul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Petuah itu dikemukakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pos Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Sukoharjo, Ngatmini. “Virus mudah sekali muncul. Akibatnya, hewan ternak jadi pileren,” ujar Ngatmini di kantor Distan Sukoharjo, Sabtu (8/6).

Ekspedisi Mudik 2024

Kini, mestinya sudah memasuki masa pergantian musim, dari penghujan ke kemarau. Nyatanya, cuaca justru tak menentu, musim penghujan seolah-olah berkepanjangan. Kondisi itu, diakui Ngatmini lebih berisiko.

Itu pasalnya, Ngatmini mengaku tetap mengantisipasi timbulnya virus penyebab AI, antara lain dengan melakukan sosialisasi melalui pertemuan warga di pelbagai daerah. Dalam sosialisasi itu, pihaknya antara lain menyampaikan bahwa pemilik unggas harus hati-hati bila terdapat tanda-tanda terkena penyakit.

Unggas milik warga yang belum dikandangkan, selama musim hujan sebaiknya dikandangkan. Kalau ada kematian unggas secara mendadak, sambungnya, segera lapor dan warga juga diminta terbuka ketika ada laporan unggas mati.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya