SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan flu burung (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten belum bisa memastikan kawasan yang persebaran virus H5N1 penyebab avian influenza (AI) atau flu burung yang diduga menyebabkan DA, dokter hewan Bidang Peternakan Dispertan Klaten yang kini berstatus suspect AI. Seperti diberitakan Solopos.com, DA kini menjalani observasi di RSUD dr. Moewardi, Solo, guna memastikan inveksi H5N1.

DA mengalami demam dengan suhu badan yang tinggi disertai sesak nafas, batuk, dan sakit kepala. setelah mengecek kesehatan unggas di Kecamatan Gantiwarno dan Manisrenggo, Klaten. Lantaran tidak kunjung sembuh, DA memeriksakan kesehatannya ke dokter dan ia diduga tertular H5N1 .

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat bertugas mengecek kesehatan unggas, kondisi fisik DA diakui Kepala Bidang Peternakan Dispertan Klaten Sri Muryani, lelah setelah beberapa hari berada di lapangan. “Fisiknya terlalu terforsir jadi lemah. Apalagi cuacanya sering hujan dan panas,” katanya kepada Solopos.com, Minggu (24/11/2013).

Karena lokasi tertularnya DA belum bisa dipastikan, Sri Muryani meminta masyarakat waspada terhadap hewan dengan ciri-ciri terjangkit virus H5N1. “Kami belum bisa memastikan daerah mana yang terjangkit flu burung. Harapannya, ketika masyarakat mengetahui gejala flu burung bisa memberikan informasi kepada kami dan langsung memusnahkan unggas yang diduga terkena AI tersebut,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Ronny Roekmito, mengungkapkan telah berkoordinasi dengan Dispertan terkait kasus tersebut. Dia membenarkan bahwa DA sebagai dokter hewan ada kontak langsung dengan unggas yang diduga terjangkit virus AI itu. Apalagi, gejala-gejala terkena virus AI juga mirip dengan apa yang dialami oleh DA.

Sebelumnya, DA direncanakan dirawat di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten. Namun, lantaran peralatan isolasi tengah dalam perbaikan, akhirnya DA dirujuk ke RS. Moewardi Solo. “Kami tidak berani ambil risiko jadi langsung kami kirim saja ke RS. Moewardi  untuk menegakkan diagnosis,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (23/11/2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya