SOLOPOS.COM - Itik (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Itik (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR--Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Karanganyar masih menunggu kiriman vaksin khusus untuk itik agar tidak terkena serangan virus H5N1 atau flu burung. Selama ini unggas yang kerap terserang flu burung jenis itik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Kesehatan Hewan Disnakkan Karanganyar, Saptawan Hadiputra, mengatakan terjadi varian jenis virus H5N1 yakni dari varian 2.1.3 menjadi varian 2.3.2. Alhasil, vaksin yang dibuat sebelumnya hanya dapat memproteksi unggas tertentu. Vaksi itu belum dapat sepenuhnya memproteksi unggas jenis itik.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kemungkinan bulan ini, vaksin akan segera dikirim dari Pemerintah Pusat,” ujarnya kepada Solopos.com awal pekan kemarin.

Saptawan menjelaskan pada varian 2.1.3, itik yang terinfeksi flu burung tidak sampai mengakibatkan itik mati. Namun pada varian 2.3.2, itik yang terserang virus H5N1 langsung mati. Sehingga diperlukan vaksin paten yang dapat memproteksi itik.

Menurutnya, penyebab perubahan varian tersebut karena beberapa faktor seperti bawaan daging itik impor atau imigrasi burung.

“Kondisi ini bukan hasil mutasi namun karena ada perubahan varian jenis virus.”

Selama ini, pihaknya telah mensosialisasikan bio security kepada para peternak unggas terutama itik. Biasanya, para peternak tidak melakukan vaksin secara rutin sehingga apabila seekor itik terserang virus flu burung maka cepat menular ke itik lainnya.

Berdasarkan data Disnakkan Karanganyar, serangan virus flu burung terbesar terjadi pada pertengahan Desember 2012. Saat itu, ribuan unggas mati mendadak di empat kecamatan yakni Karangpandan, Jatipuro, Jaten, dan Mojogedang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya