SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi saat memukul gong sebagai simbolisasi bahwa FKY 28 di Gunungkidul ditutup, Rabu (7/9/2016). (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

SKY 2016 di Gunungkidul ditutup

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Setelah berlangsung selama lima hari yakni sejak 3-7 September 2016, Festival Kesenian Yogyakarta ke 28 yang dihelat di Wonosari, Gunungkidul resmi ditutup oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi Rabu (7/9/2016) malam.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Salah seorang seniman Gunungkidul, Andi Kartojiwo menilai bahwa persiapan FKY tahun ini dilakukan dalam waktu yang terbatas. Pasalnya, para seniman baru mendapatkan informasi penyelenggaran FKY secara tiba-tiba sehingga dirasa persiapan kurang maksimal.

“FKY Gunungkidul persiapannya selalu mendadak, info yang kita dapat juga mepet sekali. Ini berpengaruh pada konsentrasi persiapan,” kata Andi.

Dikatakannya, dalam persiapan yang dilakukan untuk seni rupa terbagi menjadi dua tim yakni indoor dan outdoor. Pada awalnya seluruh karya seni rupa akan diseragamkan ke instalasi 3D karena ruang indoor belum tersedia.

Namun, dalam waktu yang terbatas pula akhirnya negosiasi berhasil dilakukan dan gedung eks Pengadilan Agama Wonosari menjadi tempat yang cukup strategis untuk galeri sementara.

Bersambug halaman 2

Namun, dalam waktu yang terbatas pula akhirnya negosiasi berhasil dilakukan dan gedung eks Pengadilan Agama Wonosari menjadi tempat yang cukup strategis untuk galeri sementara.

“Untungnya animo masyarakat umum dan pelajar cukup tinggi, jadinya setiap hari padat pengunjung,” ungkapnya.

Meskipun begitu, Immawan mewakili Bupati Gunungkidul Badingah mengklaim suksesnya acara tersebut ditandai dengan keterlibatan dan animo yang luar biasa datang dari masyarakat dan sejumlah pelaku seni di Gunungkidul.

Gelaran festival seni tersebut dinilainya sebagai ajang yang tepat bagi masyarakat untuk mengapresiasi serta menikmati karya seni dan budaya yang selama ini tumbuh berkembang di Gunungkidul.

“Masyarakat sangat antusias hadir untuk menyaksikan pagelaran seni dan budaya, ini menunjukkan FKY tahun ini sangat sukses digelar,” kata Immawan Rabu, (7/9/2016).

FKY yang rutin dilakukan setiap tahun tersebut dikatakannya memiliki tujuan untuk memfasilitasi pengembangan kekayaan dan potensi seni ciri khas daerah di Gunungkidul.

Bersambung halaman 3


FKY yang rutin dilakukan setiap tahun tersebut dikatakannya memiliki tujuan untuk memfasilitasi pengembangan kekayaan dan potensi seni ciri khas daerah di Gunungkidul.
Dengan fasilitasi dan diperkenalkan secara luas dengan cara dan kemasan yang menarik maka diharapkan kekayaan potensi akan terus berkembang dan mendapatkan apresiasi yang layak dari masyarakat Gunungkidul.

Ia pun berharap para pegiat seni dan budaya di Gunungkidul dapat memanfaatkan sebaik-baiknya dan menjadi kesempatan dalam rangka mengekspresikan dan menumbuhkan kebanggaan terhadap karya seni lokal.

“Tanpa adanya kebanggan itu, maka akan sulit untuk melestarikan seni dan budaya yang sangat kaya ini,” kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul, Saryanto mewakili masyarakat Gunungkidul pun berharap waktu penyelenggaraan FKY di waktu mendatang dapat lebih diperpanjang lagi. Sehingga masyarakat dapat lebih puas memberikan apresiasi dan menikmati hiburan yang berkualitas.

“Setidaknya sampai tujuh hari pelaksanaannya,” kata dia.

Acara penutupan gelaran Festival Kesenian Yogyakarta dipusatkan di alun-alun pemda Gunungkidul dengan pentas reog dan jathilan serta gelaran wayang kulit dan wayang orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya