SOLOPOS.COM - Puluhan penari dari salah satu kelompok menampilkan kreasi tari angguk yang dikemas dengan koreografi yang berbeda dalam Kirab Budaya FKY Kulonprogo 2015. /Harian Jogja-Holy Kartika N.S

FKY 2015 di Kulonprogo menampilkan seni tradisi

Harianjogja.com, KULONPROGO – Potensi seni budaya berbasis tradisi digeber di Alun-alun Wates dalam rangka memeriahkan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 2015. Berbagai atraksi seni dari desa-desa budaya di Kulonprogo ditampilkan mulai Sabtu (22/8/2015) hingga Selasa (25/8/2015) mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kulonprogo Joko Mursito mengatakan, pentas tradisional berbasis budaya tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari FKY 2015. Penyelenggaraan festival kesenian pada tahun ini, diklaim lebih menampilkan berbagai potensi seni tradisi yang ada di wilayah Kulonprogo.

“Penyelenggaraan FKY tahun ini akan lebih menunjukkan inovasi dan kreativitas para seniman Kulonprogo. Salah satunya akan ditunjukkan pada Lomba Kreasi Senam Angguk,” ujar Joko.

Pembukaan festival kesenian di Bumi Menoreh dibuka diawali dengan kirab budaya. Kirab yang diawali di kawasan Alun-alun Wates diikuti 12 kelompok mewakili tiap-tiap kecamatan. Sebelum kirab dimulai, para peserta menampilkan kesenian dihadapan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dan sejumlah jajaran Muspika yang hadir.

Acara di hari pertama diawali meriah dengan lomba unik membuat penjor. Selain itu, keunikan dari penyelenggaraan festival tersebut lebih mengangkat kembali kesenian gamelan. Joko mengatakan, melalui Gaung Gamelan berkeliling Kota Wates, setiap hari penyelenggaraan, diharapkan dapat memotivasi generasi muda mengenal kembali budayanya.

“Gaung Gamelan menjadi salah satu upaya kami mengenalkan kembali gamelan. Jangan sampai anak-anak muda lupa pada kesenian tradisi Jawa dari daerahnya. Gaung Gamelan akan keliling kota dan berhenti di pasar-pasar,” papar Joko.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengapresiasi peran serta anak muda dan masyarakat Kulonprogo secara umum atas penyelenggaraan festival tersebut. Dia berharap, melalui acara tersebut, naluri berkesenian masyarakat dapat muncul.

“Bahkan, orang-orang yang sudah sepuh juga masih semangat untuk berpartisipasi,” ungkap Hasto.

Sutini, warga Hargowilis, Kokap mengaku senang dapat menyaksikan lagi acara tersebut. Menurut dia, acara seni ini memberikan kesempatan bagi anak-anaknya mengenal budaya Jawa yang ada di Kulonprogo.

“Bisa sambil mengenalkan ke anak, ini budaya Jawa. Jadi mereka tidak hanya tahu dari televisi, tapi bisa melihat langsung,” papar Sutini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya