SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com)-Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Boyolali mengajak umat beragama untuk saling bergandengan dan bekerja sama. Hal ini dilakukan agar para umat beragama yang berada khususnya di Boyolali tidak terpengaruh dengan adanya peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jebres, Solo, Minggu (25/9/2011) lalu.

Ajakan ini diserukan dalam rapat koordinasi FKUB dengan Pemkab Boyolali serta Polres Boyolali di Ruang Merpati, Kantor Pemkab Boyolali, Kamis (29/9/2011). Rakor ini dihadiri oleh para pemuka agama, Pemkab melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami mengutuk keras kejadian bom di Kota Solo beberapa waktu lalu. Para tokoh agama sepakat untuk menciptakan kondisi beragama di Boyolali yang aman dan nyaman,” ujar salah satu pemuka agama, Ichsan saat ditemui wartawan seusai acara, Kamis (29/9/2011).

Ekspedisi Mudik 2024

Ichsan menambahkan adanya Rakor ini adalah untuk mengintensifkan pertemuan serta kerja sama antar agama. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kejadian yang tidak diinginkan.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpolinmas Boyolali, Hasannudin mengatakan kondisi di Boyolali tidak terpengaruh adanya bom gereja di Solo. Sebab, para pemuka agama serta umat lainnya bisa saling menjaga agar kondisi keagamaan di Kota Susu ini aman dan terkendali.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya