SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Fitri, Spiderkid dari Ciputat membutuhkan treatment yang profesional untuk mengatasi masalahnya. Gadis sembilan tahun itu pun akan dibawa ke Rumah Perlindungan Sosial Anak Kementerian Sosial untuk menjalani terapi emosi dan rasa takut.

“Nanti akan dibawa ke sana untuk mendapatkan terapi-terapi tertentu untuk membantu mengatasi masalah komunikasi dan sosialisasi anak ini,” kata Ketua Dewan Pembina Komnas Perlindungan Anak (PA) Seto Mulyadi di rumahnya Cirendeu Permai No 13, Tengerang Selatan, Banten, Kamis (31/3/2011).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diharapkan setelah mendapat penanganan khusus, kondisi Fitri akan lebih baik. Kak Seto mengatakan, selama ini Fitri berulah di saat kesal atau jengkel. “Dia melakukan hal-hal yang mengandung unsur bahaya seperti naik menara yang cukup tinggi, nyebur ke sungai, naik ke atas genteng. Itu bagian dari pengendalian emosi dia karena kesal atau jengkel. Dia juga bisa memukul ibunya,” katanya.

Nah karena ‘ulah’ Fitri itulah, orang tua dan anggota keluarga lain menjadi pusing tujuh keliling. Mereka tidak memahami pola jiwa anak seperti ini. “Akhirnya terpancing emosi, marah dan membentak-bentak,” kata Kak Seto.

Sementara itu Fitri mengaku nekat melakukan hal-hal yang membahayakan diri itu agar kekesalan yang dirasakannya hilang. “Ya supaya keselnya hilang,” kata gadis tomboy ini polos khas anak-anak.

Sebelumnya Kak Seto mengatakan, kemungkinan Fitri adalah anak autis atau asperger. Ada beberapa gejala, emosi labil, dan tidak punya rasa takut sama sekali. “Dia kena pola yang berulang-ulang contohnya memutar-mutar badannya,” kata Kak Seto.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya