SOLOPOS.COM - Pintu gerbang Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) di Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat. (Bisnis-Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA -- Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) menjadi klaster persebaran Covid-19, padahal calon perwira TNI AD memiliki fisik yang baik.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK), dr. Ardiansyah Bahar, mengatakan fisik yang baik belum tentu berpengaruh pada fungsi imunnya.

Promosi Wow, Volume Transaksi Merchant QRIS BRI Meningkat 400%

"Tampak sehat karena memiliki fisik yang baik tidak menjamin fungsi imun. Atau kekebalan tubuh dalam kondisi optimal untuk mencegah masuknya virus dalam tubuh. Apalagi virus corona yang saat ini mewabah sangat mudah untuk menular," tuturnya kepada Bisnis, Jumat (10/7/2020).

Lagi, Dokter di Semarang Meninggal Akibat Covid-19

Oleh karena itu, menurutnya, protokol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, dan mencuci tangan menjadi kewajiban untuk semua orang tanpa terkecuali.

Sebelumnya, pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, mengatakan lingkungan tertutup seperti di Secapa TNI AD membuat interaksi antarorang lebih intens. Transmisi virus pun terpusat pada satu titik wilayah.

Hal itulah yang membuat Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) menjadi klaster penularan Covid-19. Sebanyak 1.262 siswa dan pelatih pusat pendidikan calon perwira di Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, positif Covid-19.

1.262 Orang di Secapa TNI AD Bandung Positif Covid-19, Ini Penyebabnya

“Itu lingkungan tertutup, jadi begini orang yang tinggal secara bersama-sama di zaman pandemi ini potensial menjadi klaster. Kalau ada satu atau dua orang saja pembawa virus akan merebak cepat,” kata Pandu melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Jakarta, Jumat (10/7/2020).

 

Penyelidikan Epidemiologi

Seperti diketahui, sebanyak 1.262 orang di Pusat Pendidikan Secapa TNI di Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung terinfeksi virus corona.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menuturkan penambahan kasus signifikan dari klaster Secapa AD merupakan hasil penyelidikan epidemiologi. Penyelidikan itu dilakukan sejak 29 Juni lalu.

Tol Solo-Jogja Mulai Dikerjakan November

“Yang kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang. Ini terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih yang ada di sana,” kata Yuri saat memberi keterangan pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (9/7/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya