SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO-Tingginya angkatan kerja yang tak sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja di institusi pemerintah dan perusahaan swasta menciptakan lahirnya pengangguran. Pengangguran yang tinggi tanpa adanya solusi dapat melahirkan persoalan sosial baru bagi pemerintah dan masyarakat.

Solusi tepat bagi kondisi itu yakni entrepreneurship atau kewirausahaan yang dapat melahirkan lapangan pekerjaan baru bagi angkatan kerja.
Pendapat tersebut disampaikan calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV Jawa Tengah (Jateng), Firlie Hanggodo Ganinduto, saat berbincang dengan Solopos.com belum lama ini. Dia merupakan politikus muda Partai Golongan Karya (Golkar) pusat.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

“Yang harus kita yakini adalah Allah SWT pasti memberikan jalan kepada hamba-Nya yang serius berusaha untuk keluarganya. Setiap manusia telah mempunyai rezekinya sendiri yang tidak akan pernah tertukar walau di mana pun, apa pun usahanya,” ujar dia.

Tapi Firlie yang kini memimpin perusahaan di bidang minyak dan gas itu berpesan agar dalam menjalankan usaha aspek profesionalisme harus diutamakan. Apalagi bila usaha yang dijalankan berhubungan dengan orang banyak, baik konsumen atau kolega.

Sekali saja ada konsumen atau kolega yang kecewa karena kurang profesionalnya usaha yang dijalankan, hal itu bisa berdampak buruk ke depan. Informasi tentang kurang profesionalnya sebuah usaha bisa dengan cepat menyebar ke khalayak ramai.

“Dalam kita menjalankan sebuah usaha sangat penting untuk membangun dan menjaga kepercayaan publik atau relasi. Misalkan kita merusak kepercayaan satu orang saja, kejadian itu akan menyebar ke komunitas atau jaringan usaha kita,” tutur dia.

Firlie juga menekankan pentingnya membangun jaringan usaha dengan memanfaatkan berbagai media yang ada, termasuk media sosial (medsos). Dengan begitu usaha yang dijalankan tidak hanya diketahui orang lokal tapi juga publik di berbagai wilayah.

Tujuannya membangun brand usaha dan jejaring usaha yang lebih luas. Apabila usaha yang dijalankan semakin besar dan mempekerakan beberapa orang, Firlie menilai pentingnya menempatkan orang berdasarkan keahlian dan kemampuan.

Jangan malah menempatkan tenaga kerja berdasarkan hubungan kekeluargaan atau kekerabatan. Bila itu dilakukan sangat berisiko terhadap usaha yang dijalankan. “Tempatkan orang berdasarkan penilaian objektif kemampuan mereka,” seru dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya