SOLOPOS.COM - Laga PSIM vs Persebaya di Stadion Mandala Krida kemarin (30/1). (HARIAN JOGJA/GIGIH M. HANAFI)

Laga PSIM vs Persebaya di Stadion Mandala Krida kemarin (30/1). (HARIAN JOGJA/GIGIH M. HANAFI)

JOGJA—Kegagalan PSIM meraih poin penuh saat menjamu Persebaya dinilai karena lemahnya lini depan. Finishing buruk membuat Laskar Mataram gagal menjebol gawang Persebaya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami memang masih mengalami masalah dengan lini depan kami. Finishing anak-anak masih jauh dari harapan. Selain itu kami tidak memiliki tandem yang pas untuk diduetkan dengan Emile Linkers di lini depan,” kata pelatih PSIM, Hanafing seusai laga di Stadion Mandala Krida, Senin (30/1).

Pelatih berlisensi A AFC itu mengungkapkan stok striker lokal yang saat ini ada, belum sepenuhnya mampu dimaksimalkan saat ditandemkan striker asal Belanda itu. M Rifky yang memiliki skill ternyata tidak
mampu menjawab permasalahan itu.

Adapun Reinhard yang memiliki keberanian memiliki skill yang jauh di bawah rata-rata. Satu striker lokal yang diproyeksikan menjadi tandem Emile Linkers, Lakman Selan sedang dibekap cedera.

“Inilah yang jadi pekerjaan rumah bagi kami. Beruntung kami memiliki pemain dengan kemampuan tendangan mati seperti Lorenzo Rimkus. Hanya itu yang bisa kami manfaatkan. Kami akui Persebaya bermain bagus,”
tandasnya.

Selain kendala finishing, pekerjaan berat yang masih menunggu PSIM ke depan ungkap Hanafing adalah masalah mentalitas dan kesabaran pemain. Beberapa kali kesalahan elementer sempat dilakukan Nova Zaenal dan kawan-kawan saat tertinggal terlebih dahulu.

“Tadi anak-anak sempat terlihat terburu-buru sehingga banyak peluang yang terbuang dan kesalahan yang dilakukan. Ini yang harus saya benahi ke depannya jelang melawan PS Bengkulu nantinya,” terang mantan arsitek PSIS Semarang dan PSM Makassar itu.

Menanggapi ulah yang dilakukan kiper PSIM, Agung Prasetyo yang memaksakan mengejar bola saat dikuasai Obiora di tambahan waktu babak kedua, Hanafing mengaku sangat menyayangkan langkah Agung. Tindakan yang dilakukan Agung seharusnya tidak terjadi, mengingat posisi PSIM sudah sedikit aman karena mampu menahan imbang Persebaya 1-1.

“Ya inilah, saya sudah berkali ingatkan konsentrasi. Seharusnya dia tadi tidak lakukan itu, beruntung ada pemain lain di belakang. Soal gol di masa tambahan waktu tadi, ini jadi pekerjaan rumah lagi bagi kami,” pungkasnya.(HARIAN JOGJA/Jumali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya