SOLOPOS.COM - Piala presiden Logo (Twitter)

Final Piala Presiden 2015 mempertemukan Persib Bandung Kontra Sriwijaya FC.

Solopos.com, JAKARTA – Skenario banyak pengamat sepak bola Tanah Air tentang partai final Piala Presiden banyak yang meleset. Semula banyak yang memprediksi Arema Cronus bakal berjumpa dengan Persib Bandung di final Piala Presiden.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, kenyataan berkata lain. Sriwijaya FC (SFC) yang semula tidak diunggulkan justru melenggang ke partai puncak dan akan menantang juara Indonesia Super League (ISL) 2014, Persib, di Stadion Utama Gelora Utama Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (18/10/2015) pukul 19.00 WIB.

Keberhasilan SFC melaju ke puncak jelas membanggakan. Terlebih lagi, Laskar Wong Kito, julukan SFC, meraihnya setelah mengatasi Arema melalui dua laga semifinal yang digelar tanpa dukungan penuh suporter, yakni di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (3/10/2015) dan di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10/2015).

Berhasil mengatasi tekanan lawan tanpa dukungan suporter jelas membuktikan kuatnya mental SFC. Kini, mental itu akan kembali diuji saat SFC menghadapi Maung Bandung, julukan Persib, di SUGBK.

Tampil di Jakarta, SFC jelas tidak diuntungkan. Maung Bandung justru lebih diuntungkan karena akan mendapat dukungan penuh dari para suporternya, Bobotoh. Jarak Bandung dengan Jakarta relatif lebih dekat dibanding Palembang yang menjadi markas SFC.

“Bermain di Jakarta Maung Bandung yang diuntungkan. Tapi, Laskar Wong Kito memiliki mental kuat yang dibuktikan saat melawan Arema. Meski main di Solo, anak asuh Benny Dollo mampu mengalahkan Arema [2-1],” ujar salah satu pengamat sepak bola Tanah Air, Binder Singh, seperti dilansir Liputan6.com, Sabtu (17/10/2015).

Meski demikian, SFC tidak lantas bisa membandingkan Persib dengan Arema. Persib jelas beda dengan Arema karena memiliki mental sebagai tim juara. Hal itu ditunjukkan lewat trofi juara ISL 2014 yang diraihnya di Stadion Jakabaring, Palembang, yang notabene merupakan markas SFC, setahun lalu. Selain itu, selama dua tahun terakhir atau sejak 2013, Persib juga tak pernah kalah saat bertemu dengan SFC.

Selain akan menjadi adu mental kedua tim, partai puncak nanti juga akan menjadi reuni bagi para pemain dan pelatih dari kedua tim. Benny Dollo yang saat ini menangani SFC memiliki kenangan yang indah dengan kapten Persib saat ini, Firman Utina.

Firman pernah bekerja sama dengan Bendol, sapaan Benny Dollo, saat mengawali karier sepak bolanya di Persema Manado, hingga ke Arema Malang dan Persita Tangerang.

“Dia salah satu pelatih terbaik di Indonesia, yang masih bisa menjaga kesehatannya, pola pikirnya, dan mengikuti perkembangan sepak bola dalam negeri dari jaman ke jaman. Bagi saya dia sudah seperti ayah sendiri,” ujar Firman.

Tak jauh berbeda dengan Firman, Bendol juga memberikan kesannya pada Firman. Oleh sebab itu, ia pun tak akan membiarkan para pemainnya melepaskan perhatiannya kepada pemain berusia 33 tahun. “Firman adalah pemain terbaik yang ada di Indonesia saat ini. Meskipun usianya sudah lanjut, dia tetap menjadi perhatian,” ujar Bendol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya