SOLOPOS.COM - Puluhan suporter dari Persija Jakarta (The Jak Mania) diamankan oleh petugas kepolisian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (18/10/2015). Sebanyak 84 remaja diamankan di Polda Metro Jaya lantaran diindikasi kuat akan membuat keributan pertandingan Persib Bandung melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno . (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Final Piala Presiden 2015 memang berlangsung aman. Namun, provokasi Sekjen The Jakmania di media sosial dinilai sangat mengusik.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengatakan tindakan Sekretaris Jenderal Jakmania memprovokasi massa untuk membuat keonaran di Final Piala Presiden 2015, Minggu (18/10/2015), tak layak dilakukan pimpinan organisasi.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

“Level sekjen seperti itu sangat bodoh dan [kami akan] tindak tegas,” tutur Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Badrodin Haiti menengarai ada rencana besar untuk mengacaukan perhelatan Final Piala Presiden 2015 yang mempertemukan Persib Bandung dan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK), Jakarta. Menurut dia, indikasinya sudah terlihat saat ada segelintir pendukung yang berupaya membuat kekacauan.

“Saya minta Polda Metro Jaya kejar [mereka] sampai tertangkap,” katanya.

Meskipun demikian, Badrodin Haiti mengatakan pengamanan Final Piala Presiden 2015 berjalan cukup baik dan hanya ada sebagian kecil orang yang berusaha membuat kericuhan. Oleh karena itu, pihaknya akan menindak tegas para pembuat keonaran itu.

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menangkap Sekjen The Jakmania Febrianto, 37, karena diduga memprovokasi massa melalui media sosial. Direktur Reserse Kriminal Umum Mabes Polri Kombes Pol. Krishna Murti mengatakan pelaku terbukti memprovokasi melalui akun Twitter @bung_febri dua pekan lalu. Isi kicauannya mengancam Bobotoh pendukung Persib yang hendak menyaksikan laga final di SUGBK.

“Kalau menganggap Final Piala Presiden di GBK takkan ada apa-apa, mungkin anda bisa menyusul kawan anda Rangga #tolakpersibmaindiijakarta.”

Rangga merupakan anggota Bobotoh yang tewas diduga dikeroyok anggota The Jakmania pada 12 Mei 2012 ketika menyaksikan pertandingan Persija vs Persib di SUGBK.

Atas tindakannya itu, polisi menjerat pelaku dengan Pasal 28 Ayat (2) juncto Pasal 45 Ayat (2) UU ITE dan/atau Pasal 160 KUHP. Sementara barang bukti yang disita yakni ponsel, laptop, akun Twitter dan Facebook, e-mailpelaku, dan buku catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya