SOLOPOS.COM - Pahlawan timnas Jerman Mario Goetze mengangkat trofi Piala Dunia 2014, setelah timnya menjadi juara dunia menaklukkan Argentina lewat satu-satu gol yang dia ciptakan. JIBI/Reuters/Darren Staples

Solopos.com, RIO DE JANEIRO — Lionel Messi tak bisa menunjukkan performa terbaiknya di final Piala Dunia 2014 dan Argentina gagal menjadi juara. Di saat bersamaan, Mario Goetze yang dijuluki ‘Messi’ dari Jerman bersinar dan jadi pahlawan kemenangan Die Mannschaft.

Sebenarnya Messi diharapkan bakal bersinar di final yang dihelat di Maracana, Senin (14/7/2014) dinihari WIB tadi dan membawa Argentina juara. Pasalnya sepanjang Piala Dunia ini, pemain 27 tahun itu tampil oke.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Dari tujuh pertandingan yang dilalui, Messi merebut empat man of the match. Tak hanya itu, Messi sejatinya ingin membungkam kritik yang selama ini datang padanya terkait belum bisanya ia memberi gelar bergengsi untuk timnas Argentina.

Sayangnya laga melawan Jerman seperti jadi antiklimaks untuk bintang Barcelona itu. Messi mati kutu dan seperti mengonfirmasi dirinya memang kelelahan laiknya yang diberitakan oleh media-media beberapa hari sebelum laga ini.

Tak banyak yang bisa dilakukan Messi di laga itu dan ia bahkan membuang peluang emas di awal babak kedua ketika tembakan kaki kirinya melenceng tipis saja di sisi kiri gawang Manuel Neuer. Whoscored mencatat ia hanya melepaskan empat shots dan 66 kali menyentuh bola selama 120 menit.

Jika Messi-nya Argentina gagal bersinar, lain halnya dengan ‘Messi’ kepunyaan timnas Jerman yakni Mario Goetze. Tak punya banyak kesempatan unjuk gigi di Brasil – lima kali tampil dan dua sebagai pemain pengganti- Goetze membuktikan bahwa ialah pemilik panggung di Maracana.

Masuk menggantikan Klose di pertengahan babak kedua, Goetze kemudian tampil sebagai pahlawan Jerman di menit 113 ketika umpan Andre Schuerrle diterima dengan dada dan lantas diteruskan lewat sepakan terukur ke gawang Sergio Romero.

Sebagai catatan itu adalah gol kedua Goetze di turnamen ini setelah yang pertama dibuatnya ke gawang Ghana di laga kedua fase grup lalu.

Gol yang bertahan hingga akhir laga dan membawa Jerman merengkuh trofi Piala Dunia keempat mereka. Goetze pun jadi pemain termuda yang mencetak gol di final Piala Dunai dalam umur 22 tahun 39 hari, sejak pemain Jerman Barat Wolfgang Weber tahun 1966 (22 tahun 33 hari).

Julukan ‘Messi dari Jerman’ buat Goetze sendiri sudah melekat sejak kemunculannya bersama Borussia Dortmund beberapa tahun silam.

Punya kaki kiri yang kuat serta gaya bermain yang mirip-mirip Messi adalah sebabnya. Bahkan pembelian Goetze musim lalu oleh Bayern Munich didasari alasan Pep Guardiola ingin menjadikannya sebagai sosok Messi di Bayern.

“Saya bilang kepada Goetze untuk menunjukkan kepada dunia dirinya lebih baik dari Messi. Saya punya feeling bagus soal dia,” ujar pelatih Jerman Joachim Loew seusai laga seperti dilansiir detiksport dikutip dari Soccerway.

Meski belum setenar atau bergelimang gelar sepert Messi, setidaknya Goetze membuktikan kepada dunia setidaknya malam tadi bahwa ‘Messi dari Jerman’ yang memiliki panggung, bukan Lionel Messi. (JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya