SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Final Piala Asia 2015 akhirnya menjadi milik Australia, setelah mengalahkan timnas Korsel 2-1.

Solopos.com, SYDNEY— Australia menorehkan sejarahnya di sepak bola Asia. Tim berjuluk Socceroos tersebut untuk kali pertama menjadi kampiun di Piala Asia setelah menundukkan Korea Selatan secara dramatis lewat babak perpanjangan waktu pada babak final, Sabtu (31/1/2015).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meski menjadi anak bawang di jagat sepak bola Asia, Australia dengan cepat menunjukkan dominasinya di Piala Asia. Tim yang bergabung ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada 2006 tersebut, menebus kegagalan mereka saat takluk 0-1 dari Jepang di babak final Piala Asia 2011.

Pada pertandingan yang digelar di ANZ Stadium, Sydney, Socceroos memimpin terlebih dahulu lewat Massiomo Luongo pada menit ke-45. Namun, posisi mereka tidak langsung aman meski nyaris menutup duel 90 menit dengan skor kemenangan 1-0.

Pasalnya, pemain Korsel, Son Heung-min mencetak gol penyama kedudukan pada injury time babak kedua. Gol Heung-min di detik-detik terakhir waktu normal tersebut akhirnya memaksa pertandingan dilanjutkan lewat extra time.

Australia tak ciut nyali. Pemain pengganti Socceroos, James Troisi, memastikan kemenangan timnya dengan mencetak gol pada menit ke-105. Inilah trofi tertinggi yang diraih Australia setelah mereka bergabung dari Konfederasi Oceania ke AFC sejak sembilan tahun lalu.

“Tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan kejadian ini. Saya sangat-sangat bangga dengan semua yang terlibat. Para pemain, staf, dan semua elemen. Para pemain menunjukkan gairahnya malam ini, luar biasa,” beber Pelatih Australia, Ange Postecoglou, seperti dilansir abc.net.au.

Kemenangan ini sekaligus menjadi revans manis bagi Socceroos yang takluk 0-1 dari Korsel pada fase grup. “Kebobolan gol di menit-menit akhir sangat-sangat menguji kami sebagai tim dan para pemain membuktikan bisa kembali bangkit,” sambung Postecoglou, seperti dilansir Reuters.

Korsel kembali mengulang memori tragis kalah pada partai puncak Piala Asia 1988, 1980, dan 1972. Juara Asia dua kali tersebut sekaligus gagal kembali meraih trofi turnamen ini untuk kali pertama sejak 55 tahun lalu.

Gol Luongo merusak keperawanan gawang Korsel yang dijaga Kim Jin-Hyeon sepanjang turnamen ini. Sepanjang fase grup hingga semifinal, tim yang dibesut pelatih asal Jerman, Uli Stielike, tersebut tidak pernah kebobolan.

“Kami tidak mendapat trofi namun kami bermain layaknya seorang juara. Saya pikir ini hasil terbaik adalah imbang. Korea, Anda tetap harus bangga dengan para pemainmu,” jelas Stielike. (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Pemain Australia Massimo Luongo (depan) selfie berlatar kawan setim memegang trofi. JIBI/Rtr/Issei K

Pemain Australia Massimo Luongo (depan) selfie berlatar kawan setim memegang trofi. JIBI/Rtr/Issei K

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya