SOLOPOS.COM - Aspac Jakarta (JIBI/SOLOPOS/ist)

Harianjogja.com, JOGJA—Digempur saat stamina drop di quarter 3 dan 4, Satria Muda Britama (SMB) menyerah 67-83 atas Aspac Jakarta, dalam laga grand final Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2013-2014, Sabtu (14/6).

Ebrahim Enquio Lopez yang menutup pertandingan dengan lompatan dunk, tak menyangka bahwa tembakan dua poin tersebut membawa tim Aspac mempertahankan gelar jawara NBL Championship.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Awesome, saya merasa surprise juga, ternyata itu adalah dunk terakhir saya bagi kemenangan Aspac,” ujar Ebrahem yang kerap disapa Biboy, shooting guard Aspac.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagai pemain naturalisasi yang juga produktif pada tembakan tiga poin ini, Ebrahim menyatakan cukup membangun kepercayaan diri untuk dapat bermain apik pada laga musim ini.

Pada quarter pertama, SMB tampil cukup mengontrol permainan, dengan tembakan pembuka 2 poin dari Rony Gunawan, yang disusul kemudian dengan Faisal Julius yang menyumbang 3 angka. Quarter pertama ditutup pada poin 23-23. Disisipi tembakan dramatis dua poin dari bawah ring, oleh Christian Sitepu, di quarter kedua, SMB masih memimpin dengan perolehan 40-34.

Quarter 3 dan 4, Aspac yang bangkit, diawali lewat tembakan dua angka Pringgo Regowo. Semakin bermain cepat, Aspac menggoyah SMB yang kemudian tak mampu mengejar ketertinggalan angka. SMB turun performa. Bola yang kerap dicuri, kurang kontrol, dan defense yang perlu ditingkatkan dari pemain, menjadi salah satu evaluasi dari Cokorda Raka Satria Wibawa bagi anak asuhnya. Hingga permainan berakhir dengan poin 67-83 untuk Aspac.

“Sepertinya stamina yang drop di quarter tiga, mungkin juga jadi penyebab. Tapi pastinya, saya gak tahu. Musim depan kami mesti memerbaiki konsistensi, sama turnover juga. Dan point guard dilatih lebih bisa menguasai bola. Mereka memiliki satu pemain asing, itu menjadi kelebihan mereka [Aspac Jakarta] juga,” papar Cokorda mengurai kekalahan.

Pelatih Aspac, Rastafari Horongbala tak menampik timnya mengambil kesempatan dari turunnya performa SMB.

“Kami pada dasarnya mencoba bermain cepat dari awal. Intinya, pas quarter tiga mereka drop, kami leading,” tutur Rastafari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya