Solopos.com, NYON — Aksi protes berlebihan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone saat final Liga Champions terancam sanksi dari UEFA. Pelatih asal Argentina itu terancam tidak bisa mendampingi Atletico di fase gugur Liga Champions musim 2014-15.
Simeone berlari ke lapangan setelah bek Sergio Ramos mencetak gol penyeimbang. Simeone mengejar Raphael Varane yang dianggapnya telah melakukan provokasi dengan menendang bola ke arahnya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dilansir Daily Mail, seperti dikutip Liputan6.com, Simoene menantang Varane.”Saya tunggu Anda di lorong menuju ruang ganti.” Karena ulah Simeone, sejumlah staff pelatih Atletico termasuk wasit Bjorn Kuipers menghalau Simeone dan Varane.
Aksi emosional Simeone tidak berhenti sampai di situ. Simeone mengintimidasi wasit karena memberi tambahan waktu hingga 5 menit di masa injury-time babak kedua. Mantan pelatih Siena itu juga memprotes keputusan wasit yang menambah waktu injury-time di extra-time babak pertama.
Atas tindakan itu, sanksi berat tengah menanti Simeone. Komisi Disiplin UEFA kini tengah mempelajari laporan wasit Kuipers. Setelah pertandingan, Simeone sendiri enggan berkomentar mengenai aksi emosional di lapangan itu.
“Pertandingan bisa berhenti kapanpun, tergantung wasit. Saya enggan menanggapi hal itu,” ungkap eks-pemain Inter Milan itu.
“Saya tidak merasa sedih. Saya hanya merasa pahit, gagal mencapai titik sesuai keinginan. Namun sekarang saya sudah tenang dan bisa mengendalikan situasi ini,” kata Simeone telah sepenuhnya menerima hasil pertandingan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
