SOLOPOS.COM - Pemain film Headshoot Iko Uwais, Julie Estelle, dan David Hendrawan saat roadshow film ada acara meet and greet di Teater XXI Jogja City Mall, Minggu (27/11/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Film terbaru Iko Uwais, Headshot diharapkan sukses seperti film The Raid

Harianjogja.com, SLEMAN- Mendapat berbagai penghargaan di ajang perfilman dalam negeri serta sudah ditayangkan di luar negeri, pemain film Headshoot Iko Uwais berharap film garapan sutradara Mo Brothers ini bisa diterima masyarakat dan bisa booming seperti film bergenre action yang juga dibintanginya yaitu The Raid.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bersama dua pemain lain Julie Estelle, dan David Hendrawan ketiganya hadir menyapa pengunjung teater XXI di Jogja City Mall, Minggu (27/11/2016) sore.

Kehadiran tiga pemain film yang akan ditayangkan perdana pada 8 Desember 2016 ini merupakan dalam rangkaian roadshow film genre drama romantis ini. Iko dan kawan-kawan menyapa pengunjung dalam acara meet and greet sekaligus nonton bareng film Headshoot.

Ditemui oleh Harianjogja.com usai acara meet and greet, Iko mengatakan film Headshoot ini merupakan film keenam yang dilakoninya selama menjalani selama berkarir dalam dunia seni peran.

“Headshoot ini ada pengalaman dan kesan tersendiri bagi saya. Karakternya jauh dari film-film sebelumnya,” kata Iko, Minggu.

Dikatakannya, film ini sendiri merupakan film laga yang di Produksi oleh Screenplay Infinities Films Berkisah tentang lelaki misterius yang terbangun dari siuman setelah mengalami koma dalam waktu yang cukup lama. Iko yang berperan sebagai Ismael, dalam film ini mencoba mengingat masa lalunya dengan aksi konfrontasi melawan berbagai pembunuh.

Sementara itu, Julie Estelle mengatakan bahwa film ini film yang cukup dramatis. Selain ceritanya namun proses penggarapannya sendiri kata dia sangat dramatis. “Setelah dulu aku main di Film The Raid latihan koreo dan bela diri selama enam bulan, di film ini kita latihan semuanya cuma tiga minggu. Tapi karena ini bukan film pertama jadi sudah ada gambaran sih,” kata Julie.

Ia juga menambahkan, meski film action terbilang baru dalam kariernya. Julie mengaku memang tidak butuh waktu lama untuk melakukan adaptasi dan pendalaman peran. Kata dia dengan bantuan teman-temannya dan juga Iko selaku koreografer dirinya lebih mudah dalam menjalani koreo perkelahian dalam film tersebut.

“Untungnya koreografernya juga Oke, kalo bukan mas Iko tiga minggu mungkin kurang ya. Tapi berhubung Mas Iko yang nanganin tiga minggu sudah cukuplah,” katanya sembari tertawa lebar.

Berbeda dengan Julie dan Iko, David Hendrawan yang juga seorang atlit Wushu mengatakan dirinya tidak banyak mengalami kesusahan dalam penggarapan film action ini. Kata dia, basic atlit Wushu membuat dirinya lebih cepat menghafal koreo dan acting.

Kata David, setelah di kota-kota sebelumnya penonton tampak sangat menikmati, ia berharap masyarakat Jogja juga dapat menyambut film ini dengan baik. “Setelah mendapat prestasi di luar, kalo sambutan di negeri sendiri tidak banyak sepertinya masih ada hal yang kurang. Semoga film ini juga sangat diterima seperti film-film action sebelumnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya