SOLOPOS.COM - Pemain film, Gesata Stella (kedua dari kanan) dan Amec Aris (kedua dari kiri), berbagi pengalaman mistis saat syuting film Nini Thowong dalam acara meet and greet di Solo Grand Mall (SGM), Solo, Minggu (11/2/2018). (M. Ferri Setiawan/JIBI/SOLOPOS)

Film Nini Thowok angkat budaya lokal.

Solopos.com, SOLO—Layar lebar Indonesia sepertinya tak bisa jauh-jauh dari genre horor. Setelah diberondong dengan drama romantis seperti Dilan, dan Eiffel I’m In Love 2 pada Februari, sejumlah film yang mengusung cerita hantu segera bermunculan. Dimulai Nini Thowok yang tayang serentak 1 Maret mendatang.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Nini Thowok merupakan garapan Erwin Arnada di bawah Rumah Produksi TBS Films yang mengambil latar di Solo dan sekitarnya. Nini Thowok mereka gambarkan berbentuk boneka besar dengan kepala terbuat dari batok kelapa. Yang juga disebut sebagai jaelangkung perempuan sebagai media pemanggil arwah.

Salah satu produser film Hendro Djasmoro saat jumpa pers di Solo Grand Mall, Minggu (11/2/2018), mengatakan lokasi shooting dilakukan di Solo, Klaten, dan Sukoharjo. (baca: Hanung Bramantyo Gandeng Reza Rahdian di Film Drama The Gift)

Solo dipilih karena memiliki kedekatan kultural dengan Nini Thowok yang merupakan urband legend masyarakat Jawa. Latar utama diambil di beberapa tempat bersejarah seperti Pasar Klewer, dan Pabrik Gula Gondang Winangoen Klaten.

Hendro mengatakan Nini Thowok bukan sekadar film horor. Banyak muatan budaya yang mereka suguhkan dimulai dari setting ikon wisata kota, kostum pemain, dan penggunaan tembang-tembang Jawa di beberapa adegan.

“Kalian bisa bayangkan pas malem-malem ada sinden berkebaya sedang nembang Jawa. Itu horornya enggak dibuat-buat. Selain itu kami juga punya misi mengenalkan budaya jawa dan urband legend tentang Nini Thowok ini sendiri kepada masyarakat luas. Jadi enggak sekadar bikin kaget dan menakut-nakuti,” kata dia.

Lebih luas lagi, Hendro mengusung tema keberagaman dalam akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa dalam Nini Thowok. Sosok perempuan Tionghoa bernama Nyonya Oey menjadi bagian penting dalam film supranatural ini.

Cerita dimulai dengan kepindahan Nadine ke Solo untuk mengelola losmen warisan sang nenek. Bangunan tua tersebut berisi beberapa kamar yang salah satunya tak boleh dibuka.

Namun karena sering mengalami hal aneh Nadine nekat menjebolnya.  Di sana ia menemukan lukisan perempuan keturunan Tionghoa bernama Nyonya Oey dan boneka Nini Thowok.

Dari situlah teror Nini Thowok dimulai. Tokoh-tokoh penting dalam Nini Thowok diperankan para selebritas muda seperti Natasha Wilona, Amec Aris, Gesata Stella, Nicole Rossi, dan Rasyid Al Buqhory. Film ini juga didukung deretan artis senior Ingrid Widjanarko, Jajang C, dan Slamet Ambari.

“Kalau aku pribadi anak sekarang kan jarang yang tau tentang budaya. Film ini film horor yang kental dengan muatan budaya Jawa. Ada akulturasi budayanya juga. Semoga pesannya masuk ke penonton,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya