SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Kualitas film Indonesia dinilai sudah banyak kemajuan dan bisa populer oleh audiens Indonesia, seiring dengan potensi industrinya sendiri.

“Film Indonesia sudah layak ditonton dan sangat bisa populer oleh audiens dalam negeri,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menjelang acara Syukuran dan Puncak Perayaan Hari Film Nasional (HFN) ke-63 yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta, Jumat (24/5/2013) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mari mengatakan dari segi tema film sudah banyak variasi dan kualitasnya juga meningkat. Pejabat itu contohkan film populer Cinta Brontosaurus yang bisa mengalahkan film asing Iron Man.

Film Sang Kyai yang akan diputar 30 Mei itu, mempunyai banyak kemajuan baik itu berupa tema dan kualitas.

Pertumbuhan film pada 2012, kata Mari, mencapai 90 film yang naik 7% dibandingkan 2011. Jumlah penonton juga membaik. Sementara jumlah produksi film sampai 15 Mei 2013 mencapai 44 film. Jumlah produksi film dan jumlah penonton menunjukan ada kenaikan.

“Target 100 film, harusnya tahun depan,” kata Mari.

Kenyataan itu merupakan bagian dari kemajuan industri perfilman Indonesia. Selain itu yang patut menjadi catatan, beberapa produser dari luar negeri yang telah menyampaikan minat besar untuk memproduksi filmnya di Indonesia memperlihatkan bahwa negeri ini kini semakin menarik untuk menjadi lokasi film.

Pada acara Syukuran dan Puncak Perayaan Hari Film Nasional (HFN) ke-63 itu dihadiri sejumlah tokoh perfilman antara lain Christine Hakim, Ikranagara, Tio Pakusadewo, Gope T. Samtani dan Wulan Guritono. Slamet Rahardjo.

“Seniman film Indonesia dalam kondisi bagaimanapun tetap berkomitmen untuk terus membuat film. Sense of belonging seperti ini adalah sesuatu yang sangat mahal. Apa yang dimiliki oleh seluruh insan film tak lain adalah kreatifitas. Apa pun yang terjadi, kita merayakan hari film setiap hari,” kata Slamet Rahardjo.

Syukuran dan Puncak Hari Film Nasional (HFN) ke-63 tahun 2013 menghadirkan sejumlah pertunjukan seni budaya. Bersamaan dengan kegiatan itu, Menteri juga pengukuhan anggota baru Parfi kepengurusan 2011 – 2016 dengan Ketua Parfi Gatot Brajamusti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya