SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerakan koperasi (Bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Komunitas film independen di Soloraya menggelar rembuk komunitas dengan mengusung tema Gerakan Sinema Mandiri di Bale Subawiyata, Omah Sinten Heritage Hotel and Resto, Rabu (20/8/2014) malam. Kendala finansial yang acap kali menjadi ganjalan dalam proses riset, produksi, eksibisi, distribusi, promosi, hingga pengembangan film menjadi pokok pembicaraan dalam rembuk komunitas itu.

Sebagai hasil, para peserta rembuk komunitas film indie itu menyepakati upaya mulai menggagas koperasi sinema mandiri sebagai jawaban dari kendala yang sering dihadapi pegiat film. Dalam kegiatan yang dihadiri komunitas Kine Klub UNS, Kine Klub UMS, Kine Kita, Festival Film Solo, mahasiswa Televisi dan Film ISI Solo, hingga perwakilan jaringan Platinum Cineplex

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Koperasi sinema sejak 2012 lalu sudah jalan di Jakarta, Magelang, dan Jogja. Kami ingin mengadaptasi pola kemandirian finansial itu di Soloraya,” terang Joko Narimo, Penggagas Acara dari Kine Kita, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (21/8/2014) siang.

Joko mengungkapkan sistem koperasi sinema yang telah berjalan di kota lain sejak 2012 lalu tidak berbeda dengan koperasi reguler. Yang membedakan di koperasi sinema, imbuhnya, hanya kepesertaan. “Semua yang bergerak di bidang film bisa bergabung di sini. Mulai dari mahasiswa, pembuat film independen, distributor, tukang rental alat, hingga penonton yang membeli tiket pertunjukan film. Semuanya bisa merasakan keuntungan [SHU] yang sama,” urainya.

Selain menjadi sumber dana bagi pelaku industri film, Joko mengungkapkan koperasi yang sedang ia rintis bersama komunitas film independen se-Soloraya ini juga bisa menumbuhkan apresiasi film. “Film hasil produksi koperasi sinema mandiri diputar di daerah masing-masing. Dengan kekuatan jaringan dari anggota komunitas ini, apresiasi film juga bisa makin luas jangkauannya,” bebernya.

Disinggung mengenai dukungan komunitas film lokal Soloraya untuk merealisasikan gagasan koperasi sinema mandiri ini, menurut Joko, sumber daya yang ada saat ini sudah lebih dari cukup. “Komunitas film di Solo cukup banyak, ada institusi pendidikan jurusan film, dan kita punya festival. Kami tinggal menanti keseriusan mereka untuk melanjutkan gagasan ini,” tutupnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya