SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

HollywoodJurassic World diprotes oleh sejumlah ilmuwan.

Solopos.com, LOS ANGELES – Paleontologis dari Utah Geological Survei, James Kirkland, mempermasalahkan bentuk dinosaurus yang ditampilkan di film Jurassic World. Menurutnya, banyak dinosaurus yang tak mirip dengan bentuk yang dibayangkan para ilmuwan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilansir CBSNews, Selasa (16/6/2015), Kirkland mencontohkan penggambaran Velociraptor yang seharusnya memiliki bulu. Penampilan Velociraptor menurutnya juga kurang sangar. “Seharusnya Velociraptor bisa dibuat lebih mengintimidasi,” katanya.

Ia mengakui Jurassic World membuat popularitas dinosaurus melesat, tapi yang ia sayangkan adalah banyak wujud dinosaurus yang tidak sesuai dengan temuan di ilmu sains.

“Saya yakin filmnya memang berjalan bagus dan mampu menghibur. Tapi saya berharap lebih dari film ini,” tambah dia. Kirkland menilai Jurassic World abai pada sifat-sifat dasar dan wujud dinosaurus yang jadi bintangnya.

Ilmuwan lain, Andrew Farke dari Raymond Alf Museum of Paleontology, juga menyebut penggambaran Ptesonaurus tak tepat. Dia mengatakan dinosaurus terbang jenis Ptesoaurus seharusnya tidak bisa terbang sambil mengangkat orang, tapi di film digambarkan demikian.

“Plot ceritanya mungkin oke. Tapi penampilan dinosaurusnya sendiri buruk. Sebuah bentuk kemunduran dalam hal penampilan visual dan akurasi,” katanya.

Akan tetapi meski banyak kritik, ada juga ilmuwan yang membela Jurassic World.

Ahli biologi Jack Horner menilai kritikan pada Jurassic World itu salah tempat. “Itu hanyalah film fiksi. Sehingga memang tidak perlu terlalu berbasis pada ilmu pengetahuan,” kata Jack.
“Para pembuatnya tentu ingin dinosaurusnya tampil seakurat mungkin. Tapi para dinosaurus itu menjadi aktor dan melakukan hal yang tidak normal seperti mengejar-ngejar orang dan memasuki bangunan hanya untuk makan manusia,” paparnya.

“Setiap kali film JurassicPark baru muncul, kesadaran publik tentang dinosaurus meningkat. Jika hanya sebuah film dokumenter, mungkin akan memuaskan para ilmuwan itu tapi tak banyak orang akan nonton. Dan film dokumenter sendiri tak sepenuhnya akurat,” pungkas Jack.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya