SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Denpasar–Gigolo alias pekerja seks komersial pria tidak dipungkiri keberadaannya di kawasan wisata Pantai Kuta, Bali. Namun demikian, diyakini para gigolo tersebut bukan warga setempat.

Hal tersebut diungkapkan Bendesa Adat Kuta, Gusti Ketut Sudira, dalam jumpa pers menanggapi beredarnya film Cowboys in Paradise di kantor Satgas Kuta, Jl Pantai Kuta, Bali, Selasa (27/4).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebenarnya itu (gigolo) dari masyarakat luar, bukan dari masyarakat Kuta. Terbukti dalam sidak ditemukan 28 orang tanpa indentitas, yang disebut-sebut sebagian gigolo,” kata Sudira.

Ekspedisi Mudik 2024

Sudira menambahkan, isu maraknya gigolo akan menjadi perhatian serius semua pihak di Kuta. Mereka akan mengawasi dengan ketat setiap aktivitas di kawasan wisata Pantai Kuta.

“Kami akan lebih intensifkan pemantauan di Pantai Kuta. Jika ada orang yang tidak mempunyai kepentingan di pantai itu atau tidak jelas, bukan pengunjung dan bukan pedagang, akan kami proses. Nantinya juga akan ada sidak secara rutin,” ujar Sudira.

Sebelumnya diberitakan, warga Bali digegerkan dengan beredarnya sebuah film dokumenter berjudul Cowboys in Paradise. Film yang beredar melalui internet itu mengisahkan kehidupan para gigolo yang biasa beroperasi di Pantai Kuta. Target para gigolo itu adalah turis wanita asal mancanegera.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya