SOLOPOS.COM - Slash (kanan)

Solopos.com, SOLO — Demam film horor yang melanda jagad perfilman belakangan ini rupanya turut menggerakkan gitaris Guns N‘ Roses, Slash, untuk banting setir menjadi produser film.

Di bawah bendera rumah produksi Slasher Films, Slash resmi mengibarkan sayap pertamanya di dunia film lewat Nothing Left To Fear yang dirilis di Amerika Utara, Jumat (4/10/2013).

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Film yang diangkat berdasarkan legenda urban dari Kota Stall (Kansas, Amerika) ini mengisahkan kehidupan baru keluarga pastor yang baru pindah ke kota kecil ini. Pastor Dan (James Tupper) memboyong istrinya, Wendy (Anne Heche), dan kedua anaknya.

Namun dalam lingkungan yang serba tenang dan tetangga yang ramah ini, rupanya teror yang mengerikan tengah mengancam. Putri pertama mereka, Rebecca (Rebekah Brandes) tersiksa dengan visi mengerikan tetangga mereka. Sementara adiknya, Mary (Jennifer Stone), telah ditandai sebagai persembahan ritual.

Film berdurasi satu jam 40 menit ini ditulis Jonathon W.C. Mills dan disutradarai oleh Anthony Leonardi III. Selain terlibat sebagai produser film, Slash juga turut dalam penggarapan musik latar dan lagu penutup di film yang menjadi debut perdananya.

“Segala sesuatu yang saya kerjakan selama terlibat dalam penggarapan film ini sangat menarik. Karena saya punya gairah yang besar dalam film, terutama yang bergenre horor,” ujar Slash kepada Rolling Stone, Jumat (4/10).

Gitaris legendaris ini mengaku mulai tertarik dengan film horor sejak menyaksikan film horor klasik Night of The Living Death.

“Saat saya berusia enam atau tujuh tahun, saya diajak ibu menonton bioskop drive-in. Seingat saya, film itu dua kali lebih menyeramkan daripada Excorcist. Ada beberapa adegan dalam Night of The Living Death, yang terngiang-ngiang sampai beberapa tahun setelahnya. Secara pribadi saya memang suka hal-hal yang mengerikan, tapi bukan horor psiko dan yang saling bunuh,” katanya.

Slash mengaku film perdananya ini bukan menjadi proyek sekali jalan. Dirinya masih terus ingin mengembangkan sayapnya di bidang film.

“Proyek film berjalan sangat lambat dan membosankan. Kita harus mencari setiap permata di tengah-tengah tumpukan hal lain. Saya kira inilah bagian tersulit dari setiap pekerjaan. Saat ini saya masih sibuk membaca tumpukan naskah untuk mencari satu ‘tiket emas’. Di sinilah keberadaan saya,” bebernya.

Film ini rencananya Selasa (8/10) mendatang bakal dirilis versi DVD-nya. Sejumlah kritikus film tak banyak menyanjung film perdana garapan Slash.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya