SOLOPOS.COM - Potongan adegan Noah Awal Semula (clear.co.id)

Solopos.com, JAKARTA — Grup band Noah menceritakan bagaimana mereka melalui hambatan-hambatan hingga akhirnya tetap bersama hingga kini. Dengan alur kronologis, sutradara Putrama Tuta mengemas sekelompok anak muda dari Bandung yang mencintai musik dan memutuskan untuk bersama di bawah bendera Peterpan.

Nazril Irham, atau Ariel, vokalis, bernostalgia mengenang kebersamaan Peterpan yang saat itu beranggotakan dirinya, Lukman Hakim, Uki, Reza, Andika, dan Indra. Seperti yang telah diketahui publik, Andika dan Indra akhirnya memutuskan hengkang dari Peterpan. Para personel grup band itu pun terang-terangan bercerita perihal keretakan yang terjadi diantara mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi, diputuskan bubar tapi kami berempat masih bawa nama Peterpan sampai kontrak selesai,” tutur Ariel dalam film Noah Awal Semula yang diluncurkan Senin (11/11/2013) malam.

Masalah yang tak kalah pelik pun menimpa band yang terkenal melalui single Mimpi Yang Sempurna (2002) ini ketika sang vokalis harus mendekam di penjara akibat kasus hukum. “Dunia kayak terbalik,” kenang Mohammad Kautsar Hikmat atau Uki, pemetik gitar band Noah.

Bahu-membahu, mereka berusaha menghidupkan kembali kecintaan mereka terhadap musik: kembali berkarya. Masuknya David Kurnia Albert pada piano menambah warna baru pada band yang saat itu belum memiliki nama.

Meski mengusung nama Noah pada judul film, film ini justru tidak menjelaskan dengan gamblang bagaimana perubahan nama itu terjadi. “Kami memang enggak menitikberatkan pada perubahan nama Noah. Dari sudut pandang kami, enggak banyak yang bisa dibagi dari situ,” jelas Ariel saat jumpa pers malam itu.

Dino Hamid, CEO Berlian Entertainment, promotor konser-konser Noah, mengatakan ide film dokumenter datang sejak September 2012 lalu, saat Noah mengadakan konser di dua benua dan lima negara. Putrama Tuta selaku sutradara pun tidak menemui kesulitan saat menggarap film tersebut. Ia pun menyebut pembuatan film berdurasi sekitar 60 menit ini rock n roll. “Mereka bercerita dengan jujur,” kata Putrama.

David memuji Putrama menggarap film itu dengan natural. Ia bahkan tidak tahu saat itu band-nya sedang menggarap sebuah film dokumenter. “Kapan syutingnya? Ternyata sudah,” cerita David.

Putrama berharap film ini dapat memberi inspirasi kepada para penonton, tidak hanya bagi Sahabat Noah, tetapi juga penonton secara umum. Ia ingin menekankan pentingnya kesempatan kedua dalam hidup.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya