SOLOPOS.COM - Poster Magic Hour (Istimewa)

Film baru Magic Hour menceritakan cinta dan persahabatan anak dari panti asuhan.

Solopos.com, SOLO – Film baru Magic Hour  yang tayang sepekan ini masih banyak ditonton anak muda. Film drama romantis Indonesia yang diambil dari novel berjudul Magic Hour: Let In The Unexpected karya Tisa TS & Stanley Meulen mengangkat cerita cinta dan persahabatan.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Film baru yang diproduksi Screenplay Production dan disutradarai oleh Asep Kusdinar itu dibintangi oleh pemain muda dan senior. Mereka adalah Dimas Anggara, Michelle Ziudith, Rizky Nazar, Maeeva Amin, Meriam Bellina, Anisa Rahma (eks Cherry Belle), Surya Saputra, dan Ramzy.

Film berdurasi 90 menit itu menceritakan tentang kisah cinta Raina (Michelle Ziudith) seorang gadis pengantar bunga yang diadopsi dari sebuah panti asuhan. Raina yang biasa dipanggil Rain suka bermain saat hujan dan melihat matahari tenggelam di dermaga tempat tinggalnya.

Ibu angkatnya yang bernama Tante Flora (Meriam Bellina), yang memiliki toko bunga. Tante Flora memiliki seorang anak perempuan yang seusia Raina, Gweeny (Nadya A. Pramudita). Kedekatan mereka sejak kecil membuat Raina dan Gwenny menjadi sahabat.

Suatu hari, Tante Flora ingin menjodohkan Gwenny dengan Dimas (Dimas Anggara). Dimas adalah anak Cindy (Ira Wibowo) yang merupakan sahabat Tante Flora. Namun, Gwenny enggan menemui Dimas dan menyuruh Raina untuk mencari tahu bagaimana sifat Dimas. Raina pun terpaksa menuruti kemauan Gwenny karena tidak ingin sahabatnya kecewa.

Namun, pertemuan berulangkali dengan Dimas membuat Raina jatuh cinta. Sosok Dimas membuat magic hour bagi Raina. Momen yang penuh keajaiban sehingga ia mampu melepaskan rasa sedihnya karena latar belakangnya sebagai anak adopsi.

Tapi, impiannya bersama Dimas harus pupus ketika Gwenny tiba-tiba menemui Dimas dan keduanya akan bertunangan. Raina pun takut mengutarakan perasannya kepada Gwenny. Sampai suatu saat Dimas mengungkapkan rasa cintanya kepada Raina di depan Gwenny. Gwenny kecewa dan memarahi Raina yang dianggap merebut Dimas. Ia pun harus memilih antara saudara angkatnya dan mempertahankan cintanya.

Di sisi lain, temannya sejak kecil, Toby (Rizky Nazar), diam-diam mencintai Raina. Raina pun semakin bimbang saat Toby mengungkapkan perasannya. Raina yang tidak ingin kehilangan Toby, terpaksa menolak cintanya dan memilih untuk bersahabat.

Tak hanya itu, saat cintanya dengan Dimas tidak lagi ditentang Gwenny, tiba-tiba Raina buta karena dampak kecelakaan yang dialaminya saat mengantar bunga. Dimas pun mendonorkan matanya untuk Raina karena hidupnya tinggal menghitung hari. Dimas menderita kanker otak stadium lanjut sehingga tidak bisa dilakukan pengobatan lagi.

Dimas akhirnya meninggal, tetapi cintanya digantikan dengan hadirnya saudara kembar Dimas yang baru pulang dari luar negeri. Meskipun sifat mereka tidak sama, Raina menerima cinta dari saudara kembar Dimas dan cerita mereka berakhir bahagia.

Film itu sempat menguras air mata ketika Raina harus kehilangan Dimas dan ia buta. Seperti ungkapan salah satu penonton film itu, Dina. Ia yang datang bersama beberapa temannya masih terisak dan mengusap matanya dengan tisu seusai menonton film tersebut.

“Filmnya mengharukan, terutama saat Dimas sakit sehingga hidupnya tidak lama lagi. Dimas juga mendonorkan matanya untuk Raina yang dicintainya. Banyak pesan di film ini, seperti kesabaran, kerja keras, dan perjuangan memperoleh cinta,” katanya saat dijumpai Solopos.com setelah menonton film baru itu di Cinema XXI Solo Square, Kamis (20/8/2015) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya