SOLOPOS.COM - Sejumlah warga mendaftar casting film Negeri Tanpa Telinga di Kampoeng Kuliner D'colonels Manahan, Solo, Kamis (9/1/2014). (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Solopos.com, SOLO — Puluhan orang yang tertarik mengikuti proses seleksi pemain (casting) film Negeri Tanpa Telinga mendatangi Kampung Kuliner D’Colonels Manahan, Kamis (9/1/2014) siang. Para peserta yang didominasi remaja berusia 20-an tersebut tertarik mencoba peruntungan di dunia seni peran.

Tak terkecuali bagi Reza Nurzeha, 22. Berbekal kepercayaan diri, mahasiswa semester akhir D3 Desain Komunikasi Visual (DKV) UNS Solo ini tertarik menjadi aktor. Reza bersama temannya, Dimas Rahmat Darmawan, 22, tampak antusias mengikuti open casting yang digelar Lilo Acting School.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Siang itu keduanya kebagian peran menjadi jurnalis yang mewawancarai tersangka korupsi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berbekal selembar naskah yang diberikan pihak penyelenggara casting, dua sekawan ini berlatih menjadi jurnalis yang sedang menodong narasumbernya dengan sejumlah pertanyaan.

Setelah 30 menit berlatih, keduanya siap tampil. Bergiliran, mereka diberi waktu 10 menit untuk menunjukkan aksi terbaiknya. Di hadapan kamera dan seorang tim casting, mereka berupaya meyakinkan tim casting.

Ditemui Espos di sela open casting film Negeri Tanpa Telinga, Reza Nurzeha mengungkapkan tidak mudah menjadi aktor meskipun percakapannya hanya tiga kalimat. “Belum pernah acting sebelumnya. Kalau pembuatan video klip sudah pernah, tapi kan tanpa dialog dan kita menjadi diri sendiri. Ternyata kalau acting memerankan orang lain susah,” katanya.

Senada dengan Reza, Dimas rupanya juga kesulitan saat diminta membawakan naskah singkat yang disodori tim casting. “Karena enggak ada basic, susah juga ternyata. Ikut ini sih iseng saja,” ujar mahasiswa Semester 3 Jurusan Komunikasi FISIP UNS Solo ini.

Selama tiga hari mulai Kamis-Sabtu (9-11/1/2014), Rumah Produksi Lola Amaria Production, mencari pemeran pendukung untuk film yang memotret ironi maraknya korupsi di dalam negeri ini. Sedikitnya dibutuhkan belasan orang pemeran pendukung dan figuran untuk mendukung film yang melibatkan aktor papan atas seperti Lukman Sardi, Teuku Rifnu Wikana, hingga Ray Sahetapy ini.

Perwakilan Lilo Acting School, Jonathan Kevin Julian, mengatakan peminat open casting pada hari pertama ini cukup banyak. Meskipun telah didatangi puluhan orang, Jonatan mengungkapkan dirinya belum mendapatkan pemeran pendukung yang diharapkan.

“Peminatnya cukup banyak. Tapi sampai saat ini kami belum nemu yang kami butuhkan. Kami benar-benar mencari orang yang bisa acting karena ini nanti bakal menjadi film besar,” tandasnya.

Pihak Rumah Produksi Lola Amaria Production sebelumnya sudah menggelar open casting di Jakarta dan Jogja pada Desember lalu. Proses pengambilan gambar film yang bakal diproduksi mulai Februari mendatang ini bakal digelar di Jakarta, Jogja, dan Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya