SOLOPOS.COM - Gravity (space.com)

Solopos.com, SOLO — Harapan kritikus film yang menggadang-gadang kesuksesan Gravity nyatanya telah terbukti. Film yang ditayangkan pedana secara serempak, Jumat (4/10/2013) lalu ini, mencetak rekor penayangan film di Box Office dengan total pendapatan selama tiga hari yang mencapai $82,7 juta.

Kesuksesan film epik luar angkasa besutan Alfonso Cuaron ini mulai diperbincangkan dalam penayangan secara terbatas di sejumlah festival film seperti Venice Film Festival, Toronto International Film Festival, dan Zurich Film Festival. Sejumlah kritikus mencatat kekuatan film ini terletak pada penggarapan karakter dan teknis film yang menggunakan teknologi tiga dimensi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gravity mengisahkan perjalanan insinyur medis, Ryan Stone (Sandra Bullock) saat menjalankan misi perdananya menaiki pesawat ulang alik milik NASA ke luar angkasa. Selama perjalanan, Stone ditemani astronot berpengalaman, Matt Kowalsky (George Clooney).

Petaka datang ketika mereka sedang melakukan spacewalk di ruang hampa udara. Mendadak salah satu bagian satelit lepas dan menghancurkan hampir seluruh bagian pesawat ulang alik yang mereka tumpangi. Bersama, mereka harus bertahan dalam keadaan udara terbatas. Mereka pun harus saling bekerja sama untuk bertahan hidup.

Seperti dilansir Boxofficemojo, Minggu (6/10), film yang dipersiapkan Alfonso Cuaron selama empat tahun ini menelan biaya penggarapan hingga $100 juta. Film ini juga diapresiasi dengan nilai 8.3 (dari skala 10) oleh IMDb, 97 (dari skala 100) oleh Metacritic, dan 98% respon positif di RottenTomatoes.

Sutradara sekaligus penulis Gravity, Alfonso Cuaron, membeberkan kekuatan filmnya pada penggunaan teknologi 3D dan IMAX di filmnya. Pengalaman menonton di bioskop dalam kedua format tersebut, dikatakan Cuaron, bakal melahirkan efek sinema yang berbeda dari menonton format 2D standar.

“Gravity pasca produksinya digarap ke dalam format 3D. Persiapannya terutama pengampilan gambar juga sudah disiapkan untuk format 3D. Sementara penayanganan dalam format IMAX, sengaja dipilih karena kemampuannya dalam menyajikan detail yang luar biasa dan kemampuannya dalam ‘membawa masuk’ penonton ke dalam film,” pesan Cuaron, seperti dilansir Huffingtonpost, Jumat (4/10) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya