SOLOPOS.COM - Tiga pemeran film Soekarno, (dari kiri ke kanan) Ario Bayu (pemeran Soekarno), Maudy Koesnadi (pemeran Inggit Garnasih), Tanta Ginting (pemeran Sjahrir), serta produser Amrik Punjabi hadir saat meet and greet di Platinum Cineplex, Hartono Lifestyle Mall, Solo Baru, Sukoharjo, Rabu (11/12/2013). Acara tersebut digelar dalam rangka pemutaran perdana film Soekarno : Indonesia Merdeka. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Para aktor dan aktris pendukung film besutan Hanung Bramantyo, Soekarno: Indonesia Merdeka! hadir di Platinum Cineplex Hartono Lifestyle Mall, Rabu (11/12/2013) petang. Mereka pun buka-bukaan soal pengalaman saat pembuatan film tersebut dalam ajang meet and greet menjelang premier film yang kini diputar di bioskop-bioskop Indonesia itu.

Aktor pemeran Soekarno, Ario Bayu mengaku menemui kendala pembuatan film ke-16-nya tersebut. Baginya berakting menjadi Soekarno membuatnya seolah kembali lagi ke bangku kuliah lantaran Ario tidak mendaparkan mata pelajaran sejarah. Ario Bayu mengaku sejak usia 8 tahun-19 tahun sudah meninggalkan Tanah Air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kerjaan saya sebulan sebelum shooting mirip orang kuliah. Belajar buku-buku Soekarno, liihat video. Saya belajar mengungkapkan kata-kata yang simpel tapi mengena. Tesnya pas shooting. Saya benar-benar harus belajar banyak,” tutur lelaki yang 11 tahun tinggal di Australia ini.

Sementara Maudy Koesnaedi yang kebagiaan peran sebagai Inggit Garnasih mengaku cukup sulit memerankan tokoh Inggit lantaran minimnya referensi mengenai perempuan yang mendampingi Bung Karno selama 18 tahun ini.

“Beban mental sih harus memerankan tokoh yang berkontribusi sebagai pendamping Soekarno. Mau mengorbankan diri menjadi tulang punggung keluarga demi melihat Bung Karno fokus  berjuang. Sayangnya enggak banyak referensi. Untuk pendalaman karakter saya sengaja datang ke keluarga beliau di Bandung dan harus nurut sama sutradara,” urainya.

Sedangkan Tantan Ginting sebagai Sjahrir mengaku peran perdananya di film ini cukup repot lantaran karakter Sjahrir menuntutnya banyak melakukan dialog sambil marah-marah. “Pembawaan saya kan enggak bisa marah, repot juga harus ngomong sambil teriak marah-marah. Akhirnya untuk pendalaman karakter saya ngajak berantem semua orang. Sempat nervous juga scene pertama saya harus marah di depan kamera dan Mas Hanung. Saking penghayatannya, tangan saya sampai retak karena mukul meja kekencengan,” kenangnya.

Selepas menggelar meet and greet bersama penggemar dan awak media, produser Amrit Punjabi, Ario Bayu, dan Tantan Ginting mengadakan acara nonton bareng bersama Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya. Sementara Maudy Koesnaedi, tak bisa bergabung acara tersebut karena harus pulang lebih awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya