SOLOPOS.COM - Ilustrasi ayam goreng (Mirror)

Solopos.com, JOGJA — Waralaba Rocket Chicken kini telah mencapai jumlah 1.030 gerai yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari tangan dingin seorang pria yang juga mantan Cleaning Service bernama Nurul Atik.

Sekitar tahun 1986, dia diterima menjadi Cleaning Service di California Fried Chicken (CFC) di Semarang, Jawa Tengah. Kesibukannya bekerja, memaksanya mengubur mimpi untuk melanjutkan pendidikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bergaji Rp35.000/ bulan, dan harus dibagi untuk berbagai kebutuhan mulai dari biaya kos, makan, hingga transportasi, membuat Atik harus bersiasat. Kerap Ia memilih berjalan kaki beberapa kilometer, tidak naik transportasi umum, agar lebih hemat. Meski bergaji pas-pasan, tidak membuat Atik bermalas-malasan.

Baca Juga: Kisah Atik, Cleaning Service Lahirkan 1.030 Waralaba Rocket Chicken

Lantaran kinerjanya semakin hari semakin baik, dia lantas menjadi kasir selama enam bulan. Berturut-turut posisinya makin gemilang. Atik diangkat menjadi supervisor, dan kemudian dipercaya menjadi asisten manajer. Saat itu ada kekosongan di bagian audit, Ia kemudian menggantikan posisi tersebut selama. Tidak memerlukan waktu yang lama Ia dipercaya menjadi manager area.

Sekitar 10 tahun merintis karier di CFC, menjadi bekalnya untuk mengembangkan usaha sendiri. Bersama dengan rekannya Ia mendirikan restoran cepat saji ayam goreng juga, dengan merek Quick Chicken. Usaha itu pun bisa berjalan dan berkembang. Namun, karena satu dan lain hal, Atik mengundurkan diri, dan ingin benar-benar mandiri mendirikan usahanya.

Tidak langsung memulai Rocket Chicken selepas dari usaha bersama rekannya, Atik sempat berjualan aneka gorengan selama dua tahun.

“Agak berat juga sebenarnya meninggalkan perusahaan kedua itu. Namun, sudah mengambil keputusan dan didukung istri juga. Sempat membuka usaha jualan Tahu Sumedang, Pisang Goreng di Kalasan. Pengalaman-pengalaman itu membentuk mental saya juga,” ucap Atik.

Baca Juga: Grand Inna Gelar Malioboro KulineRUN, Lomba Lari sambil Nikmati Kuliner Jogja

Pada 2010, Atik memberanikan membuka usaha fried chicken dengan mengajak kakaknya dengan sistem franchise. Padahal saat itu peluang investasi bisnis yang Ia tawarkan masih berada di angan-angan. Baru setelah Ia berhasil meyakinkan kakaknya tersebut, pada 21 Februari 2010 gerai pertama di Semarang dibuka. Hingga saat ini usahanya pun berkembang dengan sistem waralaba.

Selama 12 tahun perjalanan Atik bersama dengan Rocket Chicken, telah membuka sumber kehidupan bagi banyak orang. Torehan prestasi pun dia dapatkan, seperti pada 2012 Ia mendapat penghargaan dari Menteri Perindustrian, Leader Market 2012. Atik saat ini masih memiliki keinginan untuk memberi manfaat lebih luas lagi.

Baca Juga: Kuliner Jogja Belum Dipromosikan dengan Baik

“Harapan saya dapat terus membantu menciptakan lapangan kerja, dapat mensejahterakan karyawan, dan Rocket Chicken dapat semakin berkah. Impian saya masih ada, memberikan reward rumah, dan mendirikan Yayasan. Saat ini masih proses, semoga bisa bermanfaat untuk orang banyak nantinya,” ujarnya.

Salah satu penonton Film Atik “Sopo Tekun Bakal Tekan”, yang juga karyawan Rocket Chicken, Kusuma Wardana mengatakan Film ini memberikan motivasi, terutama bagi anak muda sepertinya.

“Membuat kami semakin termotivasi, kesuksesan bisa diraih siapa saja, selagi mimpi itu gratis, kita berhak untuk bermimpi dan mewujudkan mimpi itu. Film dari orang yang selama ini menjadi panutan kita di perusahaan, semoga bisa menginspirasi semua khalayak,” ucap Ardan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya