Manila–Pasukan Filipina akan menangguhkan serangan militer terhadap pemberontak Maoist selama 60 jam sehubungan Natal , tetapi akan tetap siaga , kata seorang pejabat senior pemerintah, Rabu.
Manila juga akan melaksanakan gencatan senjata 24 jam pada Tahun Baru, kata Sekretaris Eksekutif Eduardo Ermita kepada wartawan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kami menyerukan mereka (pemberontak) tidak mengambil keuntungan atas situasi itu dan mengganggu liburan Natal rakyat Filipina,” kata Ermita dalam penjelasan kepada wartawan di istana presiden.
Gencatan senjata itu akan mencakup Tentara Rakyat Baru (NPA) yang memiliki 4.000 anggota, yang telah melakukan pemberontakan sejak akhir tahun 1960-an. Konflik itu menewaskan sekitar 40.000 orang dan menghambat pertumbuhan ekonomi di desa-desa.
Para gerilyawan Maoist diperkirakan akan melakukan tindakan serupa dan memberlakukan gencatan senjata , tetapi serangan-serangan untuk memperingati ulang tahun ke-41 Partai Komunis Filipina (CPP) , sayap politik pemberontak pada 26 Desember masih mungkin dilakukan.
Filipina juga memerangi gerilyawan Moro di selatan , dan walaupun gencatan bilateral dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) telah diberlakukan dan kedua pihak memulai kembali perundingan perdamaian pada 8 Desember beberapa kontak senjata masih terjadi.
Tentara akan terus mengejar satu kelompok bersenjata yang diduga berada di belakang pembunuhan 57 orang di selatan dan kelompok Abu Sayyaf , satu kelompok gerilyawan kecil yang terlibat penculikan di Filipina selatan, kata juru bicara militer Letkol Romeo Brawner.
Sejak tahun 1986, pemerintah melaksanakan gencatan senjata pada hari libur dengan pemberontak komunis saat negara yang berpenduduk mayoritas beragama Katolik Roma itu merayakan liburan Natal terlama di dunia.
Ant/tya