SOLOPOS.COM - Carlos Tevez. (JIBI/Solopos/Dok.)

JOHANNESBURG— Menayangkan ulang proses terciptanya gol pembuka Argentina yang dinilai kontroversial saat melawan Meksiko di layar raksasa stadion saat pertandingan masih berjalan, dianggap Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) sebagai kesalahan.

Tayangan ulang gol Carlos Tevez yang menampilkan secara jelas dia sedang berada dalam posisi offside sebelum mencetak gol, memantik terjadinya keributan di pertandingan. “Ini seharusnya tidak terjadi,” sesal Juru Bicara FIFA, Nicolas Maingot, dalam jumpa pers, Senin (28/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tayangan ulang tidak boleh ditampilkan dalam situasi kontroversial. Kami akan memperbaikinya dan memastikan takkan terjadi di laga berikutnya. Sejauh ini semua berjalan sangat baik. Dan, tadi malam itu sebuah kesalahan,” ujarnya, sembari menambahkan FIFA menerima banyak pertanyaan soal keputusan wasit dan alasan FIFA menolak menggunakan goal line technology.

Laga lain yang menuai pertanyaan yakni saat pertandingan Jerman kontra Inggris, beberapa jam sebelumnya. Suporter Inggris dibuat marah atas keputusan wasit yang tak mengesahkan gol penyeimbang Inggris yang dicetak Frank Lampard.

Bola tendangan Lampard membentur tiang atas gawang lalu memantul ke sisi dalam garis gawang, sebelum berhasil ditangkap kiper Jerman. Dalam tayangan ulang jelas terlihat bola sudah melewati garis gawang. Namun wasit tetap pada keputusannya.

Akibat dua insiden itu, tekanan terhadap FIFA semakin besar untuk segera menerapkan goal line technology atau wasit tambahan di belakang gawang untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Striker Spanyol, Fernando Torres, menyatakan perlu ada langkah segera yang dilakukan FIFA untuk menghentikan kontroversi ini. “Kami sudah bosan meminta agar teknologi garis gawang ini diterapkan. Sebab keputusan wasit sangat menentukan terhadap kondisi sebuah tim untuk bisa melaju terus di Piala Dunia,” ujar Torres kepada stasiun radio Spanyol.

Presiden FIFA, Sepp Blatter, sejak jauh-jauh hari sebelumnya telah menyatakan penolakannya terkait penggunaan teknologi dalam pertandingan sepak bola. Ia ingin sepak bola dimainkan di bawah aturan yang sama di semua level dan kalangan masyarakat.

JIBI/SOLOPOS/kha/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya