SOLOPOS.COM - Seni tradisional soreng tampil pada Festival Panen Tembakau dan Kopi di Alun-Alun Temanggung, Jumat (19/8/2022). (Solopos.com-Antara/Heru Suyitno)

Solopos.com, TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggelar Festival Wiwit Panen Mbako (tembakau) dan Kopi di Alun-Alun Temanggung, Jumat-Minggu (19-21/8/2022).

Bupati Temanggung, M. Al Khadziq, mengatakan, dalam festival ini ditampilkan sejumlah kesenian rakyat, produk UMKM, dan ritual wiwit mbako, atau mengawali masa panen tembakau yang menyajikan 1.000 ingkung.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Khadziq menambahkan sebagai masyarakat di daerah yang menjadi sentra penghasil tembakau dan kopi di Jateng, masyarakat Temanggung memang memiliki tradisi unik, yaitu budaya pertembakauan. Bagi masyarakat Temanggung, menanam tembakau bukan sekadar kegiatan bertani dan ekonomi, tetapi sudah menjadi bagian dari budaya.

Menurut dia, banyak sekali tradisi dan ritual terkait dengan tembakau, sehingga kalau tahun-tahun sebelumnya hanya diadakan selamatan wiwit tembakau maka sekarang semua budaya pertembakauan itu ditampilkan.

“Kami ekspos kepada publik agar masyarakat Temanggung semakin kuat tradisi dan budaya pertembakauan tinggalan nenek moyang. Baik budaya pertembakauan yang terkait dengan pentas seni, ritual, doa-doanya dan sebagainya diperkuat,” katanya.

Baca juga: Jelang Panen Tembakau, Petani di Temanggung Gelar Tradisi Ruwat Rigan

Selain itu, katanya, agar publik juga melihat maka dijadikan sebagai bagian ritual untuk selamatan wiwit panen tembakau menjadi kegiatan pariwisata. Harapannya, festival tersebut akan mendongkrak perekonomian masyarakat dan memperkuat budaya pertembakauan di Temanggung.

Ia menuturkan, dalam festival ini hanya UMKM saja yang diizinkan berjualan, terutama UMKM lokal khususnya kopi. Oleh karenanya, kegiatan ini selain wiwit panen tembakau juga wiwit panen kopi sehingga semua yang terkait tembakau dan kopi ditampilkan dan bisa langsung dinikmati masyarakat.

Khadziq berharap ke depan Festival Wiwit Panen Mbako dan Kopi di Tembakau itu akan semakin besar dan profesional, sehingga mendatangkan wisatawan dari luar kota maupun mancanegara. Dalam festival ini nantinya juga ditampilkan kesenian Reog dari Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) dan Dolalak dari Kabupaten Purworejo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya