Festival tari rakyat Boyolali hari ini sepi penonton.
Solopos.com, BOYOLALI — Festival Tari Rakyat yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, Rabu (23/11/2016), di Alun-alun Boyolali sepi penonton. Mereka yang hadir menonton kebanyakan berasal dari tim pendukung peserta.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Disbudpar menetapkan penyelenggaraan festival yang diikuti 28 kelompok tari rakyat dari seluruh kecamatan di Boyolali pada Rabu hari ini. Namun di berbagai media promosi termasuk dalam kalender event yang ditayangkan dalam website resmi Pemkab Boyolali, pelaksanaan festival tertera Kamis (24/11/2016).
Kasi Kesenian Bahasa dan Film Disbudpar Boyolali, Nanik Irawati, mengakui adanya kekeliruan pada beberapa media promosi.
Namun, ia mengklaim jadwal yang simpang siur tidak memengaruhi kepesertaan festival tari. Peserta tetap antusias mengikuti festival. “Memang ada beberapa yang tidak bisa mengirimkan wakilnya,” ujar Nanik.
Menurut dia, Festival Tari Rakyat sedianya diikuti perwakilan dari 19 Kecamatan. Namun kali ini, ada beberapa kecamatan yang tidak mengirimkan perwakilannya seperti Kemusu, Karanggede, Sawit dan Teras.
Ketua Panitia, Hartono, yang juga Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, festival tari digelar untuk mencari bibit penari terbaik dari berbagai wilayah di Boyolali.
Ia menyebut kekeliruan jadwal festival pada berbagai media promosi menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan festival tahun depan.
Peserta Kelompok Tari Jathilan asal Ringinlarik, Musuk, Tomo, mengapresiasi penyelenggaraan Festival Tari Rakyat oleh Pemkab Boyolali. “Harapannya festival semacam ini digelar rutin tahunan,” ujar Tomo.