Semarang
Selasa, 19 November 2019 - 06:50 WIB

Festival Suling Internasional di Borobudur Libatkan Koreograf Asian Games

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koreograf papan atas Tanah Air, Denny Malik (kanan), saat berswafoto dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (18/11/2019). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Koreograf papan atas Tanah Air, Denny Malik, dipercaya untuk merancang aksi pertunjukan dalam Festival Suling Emas yang digelar di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), April 2020 nanti.

Nama Denny Malik selama ini memang sudah cukup populer dalam merancang sebuah tari dan pertunjukkan. Bahkan pada 2018 lalu, pria berusia 56 tahun itu dipercaya merancang koreografi pertunjukan pembukaan Asian Games.

Advertisement

Kali ini, pria yang juga berprofesi sebagai aktor dan penyanyi itu akan berusaha mengeksploitasi kesenian Jateng dalam pertunjukan spektakuler di Festival Suling Emas.

"Rencana digelar April tahun depan. Sebanyak 12.000 peserta akan dilatih untuk menampilkan tontonan yang menarik. 10.000 peserta akan kami optimalkan dari Jateng, sementara 2.000 peserta lain dari internasional," ujar Denny saat beraudensi dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (18/11/2019).

Ketertarikan Denny menggelar event di Jateng, khususnya Borobudur tak terlepas dari potensi kesenian di provinsi tersebut yang sangat banyak, variatif, dan memiliki nilai sejarah tinggi.

Advertisement

Ditambah lagi, Candi Borobudur dikenal sebagai ikon wisata di Indonesia sehingga dirinya yakin pertunjukan akan sangat menarik.

"Jateng itu pusat kesenian di Indonesia, banyak sekali potensi seni budaya di sini. Apalagi ada ikon Borobudur, yang sudah sangat menarik bagi wisatawan," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Denny juga menilai sebuah objek wisata harus didukung dengan banyak event untuk menarik minat wisatawan yang berkunjung. Tanpa event, sebuah tempat wisata tidak mungkin selalu ramai dikunjungi.

Advertisement

"Borobudur kalau tidak ada event, maka hanya seperti museum. Memang harus diperbanyak event berkelas internasional di lokasi itu, agar menarik wisatawan dari mancanegara. Kita sudah punya tempat bagus, kalau ditambah dengan event menarik, tentu akan luar biasa," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan event besar di kawasan Candi Borobudur memang terus digarap. Setelah sukses dengan Tour de Borobudur dan Borobudur Marathon, tidak lama lagi akan ada pertunjukan seni budaya tingkat internasional di candi peninggalan Dinasti Syailendra itu.

"Event memang terbukti mampu menarik wisatawan untuk datang. Kemarin saya baru selesai lari dalam acara Borobudur Marathon, dan pesertanya begitu banyak serta antusias," kata Ganjar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif